Cara Budidaya Jamur Tiram, Raih Keuntungan Maksimal dengan Modal Kecil

Bagi anda yang ingin memulai bisnis, budidaya jamur tiram dapat menjadi pilihan. Budidaya jamur tiram itu dapat dilakukan dengan cara yang mudah.

Penulis: desi purnamasari | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/DESIPURNAMA
Budidaya Jamur Tiram 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Bagi anda yang ingin memulai bisnis, budidaya jamur tiram dapat menjadi pilihan.

Budidaya jamur tiram itu dapat dilakukan dengan cara yang mudah.

Hal ini, karena media atau bahan-bahan yang diperlukan mudah untuk ditemukan.

Andri yang akrab disapa gober ini, mempunyai usaha budidaya jamur tiram yang sudah dijalankan sejak 2012.

"Awalnya sempat kepikiran, karena di sini belum ada dan akhirnya coba membuat," ujarnya saat ditemui di rumahnya, pada Sabtu (6/3/2021).

Baca juga: Kisah Sulaeman Setelah Kena PHK, Bongkar Tabungan 25 Tahun Bekerja, Buka Usaha Pentol di Kota Serang

Baca juga: TIPS Bisnis Bisa Bertahan di Masa Pandemi, Lakukan Akselerasi Hingga Bangun Usaha Baru

Lokasi budidaya jamur tiram itu berada di Kampung Parung, RT/RW 12/003, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten.

Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com, berada di sebelah kanan rumah bangunan yang terbuat dari kayu dilapisi plastik.

Bangunan itu berukuran kurang lebih 3x4 meter.

Bangunan ini dipersiapkan sebagai kumbung atau rumah jamur tempat merawat baglog dan menumbuhkan jamur.

Untuk perawatan, kata dia, dapat dilakukan secara mudah hanya disiram dan dibersihkan. Hanya saja prosesnya cukup lama.

Selama perawatan, dia meminta untuk memastikan tidak terkena air hujan maupun cahaya matahari.

Di bangunan berlantai tanah itu, dibuat rak setinggi 1,5 meter yang terbuat dari bambu. Terdapat sebanyak 26 rak.

Budidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiram (TRIBUNBANTEN/DESIPURNAMA)

Rak-rak itu yang akan digunakan untuk menempatkan baglog atau media tempat tumbuh jamur.

Rak diletakan secara berjejer dan disediakan lorong perawatan.

Lebar rak sekitar 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter.

Setiap ruas rak berukuran tersebut bisa memuat 70 sampai 80 baglog.

Proses pembuatan bibit dasar membutuhkan waktu lama mulai satu hingga empat bulan sampai menghasilkan jamur.

Dia menggunkan rumah kosong milik saudara yang dijadikan sebagai tempat produksi.

"Kalau modal nyicil sih ya kalau untuk buat kumbung ini menghabiskan sekitar Rp 15 jt kurang lebih," ujar pria berusia 41 tahun ini.

Dia selalu memproduksi setiap hari dibantu dua rekannya.

Media tanam yang digunakan di budidaya jamur tiram ini ialah serbuk kayu, serbuk padi, serbuk jagung, dan kapur.

Empat komponen ini diaduk rata, lalu dimasukkan ke plastik ukuran 18×35 mm, disebut baglog.

Setelah diaduk, sebelum masuk plastik, didiamkan selama sehari semalam.

"Untuk serbuk kayu saya pakai apa saja, biasaya jika serbuk kayu keras seperti pohon mahoni itu akan membuat tumbuh lama," ujarnya.

Baca juga: Santri Ponpes Riyadul Ulum Banten Merintis Usaha Tanaman Hidroponik, Upaya Kreatif di Masa Pandemi

Baca juga: Mengembangkan Usaha? Ini Sumber Pendanaan Cepat dan Mudah bagi Para Milenial dan Pengusaha UMKM

Yang biasanya masa produktif panen empat bulan, bilah lebih akan menurukan kwalitas jamur.

Dalam sekali panen dari setiap baglong bisa 4 sampai 5 kali.

Ia selalu menjual ke para pedagang pasar, atau media promosi hanya dari mulut ke mulut saja.

Dijual seharga Rp 12.000 1 kg. Dari satu baglong ia dapat menghasilkan jamur sekitar 3.5 kg.

Untuk omzet yang ia datapkan dalam sekali panen jika 1.000 baglong dari satu 3.5 kg dengan harga Rp 12.000 maka ia akan meraup omzer sekitar Rp 4.2 jt.

Namun iapun pernah mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh hama.

Tetapi menurutnya yang gagalpun dapat diolah kembali menjadi bibit yang baru.

Iapun menuturkan dirinya tidak pernah menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya untuk media siramnya.

"Cukup dibersihkan dan siram pagi dan sore dengan air bersih setelah panen," tuturnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved