Polisi Didesak Tangkap Oknum Wartawan Pelaku Pemerasan Guru, ALIPP: Mereka Preman Bertopeng
Menurut uday, para pelaku pemerasan itu harus segera ditangkap karena sudah meresahkan warga dan para guru di Pandeglang.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Direktur Aliasi Lembaga Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada, meminta pihak Polres Pandeglang untuk mengusut dan menangkap oknum wartawan yang melakukan pemerasan terhadap pihak sekolah penerima dana BOS.
Menurut uday, para pelaku pemerasan itu harus segera ditangkap karena sudah meresahkan warga dan para guru di Pandeglang.
Apalagi, pelaku berani mencatut nama Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi. Itu menunjukkan para pelaku mempunyai keberanian tersendiri.
"Harus dipidanakan. Praktek semacam ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Mereka sering menjadikan para kepala sekolah SD, SMP, SMA/SMK sebagai ladang pemerasan ketika dana BOS cair," ujar Uday saat dihubungi, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Video CCTV Gerak-Gerik Pasutri yang Dituduh Mencuri HP, Polisi Jawab Tudingan Pemerasan Rp 35 Juta
Selain itu, Uday juga meminta kepada pihak sekolah yang menjadi korban pemerasan oknum wartawan tersebut untuk berani membuat laporan kepolisian agar pelaku bisa segera ditangkap.
Jika tidak dipolisikan, praktek pemerasan akan terus terjadi kemudian hari, dengan korban lainnya.
"Karena bagi saya, mereka adalah para preman yang memakai topeng jurnalis atau LSM. Jadi, kepala sekolah mestinya berani untuk melaporkan pemerasan itu," tegasnya.
Pakai Kalung Besar, Oknum Wartawan Peras Guru Rp10 Juta soal Dana BOS
Sejumlah guru di Kabupaten Pandeglang resah dengan adanya oknum wartawan yang baru-baru ini mendatangi dan memeras mereka.
Dalam aksinya, para oknum wartawan itu mencatut nama Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi untuk meminta sejumlah uang. Mereka mengaku mendapatkan tugas dari Kapolres Pandeglang.
Abdul Malik, salah satu guru di SMA negeri di Pandeglang mengaku sempat diminta sejumlah uang oleh oknum wartawan tersebut dan diancam akan dilaporkan ke polisi jika tidak diberikan.