Buntut Kasus Kematian Fadli usai Diksar di Gunung, Rektor Untirta Bekukan UKM Mapala
Rektor Untirta Fatah Sulaeiman mengatakan pembekuan aktivitas Mapala Untirta dilakukan karena UKM tersebut melanggar larangan kegiatan UKM saat pandem
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Fadil Abdi Nursyahri (18), mahasiswa Untirta Serang, Banten, meninggal dunia usai mengikuti kegiatan diksar Mapalaut selama 12 hari di beberapa lokasi dan puncaknya dilaksanakan di Gunung Karang Pandeglang.
Usai kegiatan tersebut, Fadli dengan kondisi lemah sempat tertidur di indekos rekannya di Kota Serang. Namun, akhirnya dia tersadar saat dibangunkan hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Vio salah satu kerabat korban, sempat menceritakan Fadli dinyatakan meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan diksar Mapala Untirta.
Ia juga menyebut ada luka bekas sayatan silet dan memar pada jenazah korban.
Baca juga: SOSOK Mahasiswa Untirta yang Tewas Usai Kegiatan Mapala, Sang Petualang Alam Asal Banten
Kakak korban, Iqra Ar Raffi Sudrajat, menceritakan adiknya pamit meninggalkan rumah untuk mengikuti diklat Mapala Untirta pada 17 Februari 2021 dalam kondisi sehat.
Saat itu, Fadli pamit mengikuti diklat mapala selama 10 hari mulai 17 sampai 28 Februari 2021 dengan melakukan pendakian dan pemberian materi di Gunung Karang, di Kabupaten Padeglang. Gunung Karang merupakan gunung berapi kerucut dengan ketinggian 1778 mdpl.
Namun, sang adik sudah dalam kondisi tidak bernyawa usai kegiatan diklat.
Iqra mengungkapkan kekecewaannya terhadap panitia penyelenggara diklat mapala tersebut.
Sebab, keluarga tidak dikabari perkembangan kondisi korban, termasuk saat-saat Fadli dalam kondisi kritis.

Iqra mengaku mendapat penjelasan dari teman adiknya soal kejadian sebelum meninggal dunia.
Diceritakan, bahwa Fadli sempat berisitirahat di indekos temannya di Kota Serang, setelah 10 hari kegiatan diklat di Gunung Karang. Dan saat itu lah adiknya sudah tidak sadarkan diri hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Sebelum tidur dan akhirnya meninggal dunia, Fadli sempat menceritakan kejadian selama diksar Mapala Untirta kepada teman pemilik indekos itu.
Rekan Fadli menyampaikan, bahwa adiknya dan para peserta lainnya mendapat tekanan dan perpeloncoan selama beberapa hari kegiatan tersebut.
"Cuma pas pulang ke kosan dia sempat bilang ke teman satu kosan itu, 'Wah saya hampir 20 kali atau tiap hari begitu saya ditamparin," ujar Iqra.
Baca juga: Resmikan Kampus Untirta Sindangsari, Presiden Joko Widodo: Harus Jadi Pelopor Lompatan Kemajuan
Baca juga: Presiden Jokowi Dibuat Takjub Lihat Kemegahan Kampus Baru Untirta Banten, Tapi Pesannya Menohok
Selain itiu, Fadli dan para peserta diksar Mapala Untirta lainnya juga melakukan pendakian secara longmarch selama beberapa hari menuju puncak Gunung Karang.