SOSOK Gatot Nurmantyo: Pria yang Menolak saat Diajak Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB
BErikut ini sosok Gatot Nurmantyo, eks Panglima TNI yang diajak jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB sebelum Moeldoko
Ajakan itu ditolak Gatot mengingat jasa SBY yang telah membantunya berkarir di dunia militer.
Baginya, ajakan ini tidak sesuai dengan moralitas dan etika.
"Saya sampaikan bahwa harus menurunkan AHY. Ini sesuatu yang moralitas dan etika saya tidak bisa, karena saya dari Brigjen Mayjen jaman SBY."
"Kemudian bintang tiga sampai dengan jabatan Pangkostrad itu jamannya pak SBY, saya pun Kasat sama juga seperti itu," tuturnya.
5. Singgung Moeldoko yang Terpilih Jadi Ketum Demokrat versi KLB
Menanggapi keterlibatan Moeldoko yang juga purnawirawan TNI, ia menyinggung soal etika dan kehormatan prajurit.
"Saya lebih ingin berbicara terdepan, mengajak siapapun mantan prajurit TNI yang ingin melanjutkan pengabdian melalui bidang politk."
"Mari bersama-sama kita melandasinya dengan etika dan kehormatan prajurt. Etika politik yang berkerpibadian," pungkasnya, dikutip dari tayangan YouTube Mata Najwa, Rabu (10/3/2021).

Bahkan, Gatot mengakui, sudah bertemu dan berdiskusi dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebelum KLB terjadi.
Ia sama sekali tak terkejut atas prosesi KLB yang terjadi pada Jumat (5/3) lalu, di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Saya sudah bertemu dengan pak Moeldoko,"
"Sama sekali saya tidak terkejut, karena saya sudah diskusi dengan belaiu tersebut dan semua apa yang disampaikan persis terjadi," kata Gatot.
(Tribunnews.com/Shella/Sri Juliati)(Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL Gatot Nurmantyo, Eks Panglima TNI yang Diajak Jadi Ketum Demokrat versi KLB sebelum Moeldoko