Mahasiswa UIN Tewas Usai Diklat Pencak Silat: Ikut Kegiatan Fisik 10 Jam hingga Akhirnya Dibubarkan

Insiden mahasiswa meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan di Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM) kembali terjadi.

Editor: Glery Lazuardi
surya.co.id/benni indo
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Jeifson Sitorus (kanan) saat memberikan keterangan mengenai kasus meninggalnya dua peserta diklat Pagar Nusa UIN Malang, Senin (8/3/2021) dan para civitas UIN Maliki Ibrahim dan WR 3 UIN Maliki Ibrahim, Dr Isroqun Najah (batik putih membelakangi kamera) saat berada di halaman depan RS Karsa Husada, Kota Batu (kiri). 

TRIBUNBANTEN.COM, BATU - Insiden mahasiswa meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan di Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM) kembali terjadi.

Kali ini, dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, tewas setelah mengikuti kegiatan diklat di Coban Rais, Kota Batu, pada Sabtu (6/3/2021).

Wakil Rektor 3, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Dr Isroqunajah membenarkan hal tersebut.

"Memang ada dua orang yang meninggal. Yang satu meninggal di Rumah Sakit Karsa Husada. Sedangkan satunya meninggal di Puskesmas Karangploso," ujarnya kepada TribunJatim.com (grup surya.co.id), Minggu (7/3/2021).

Baca juga: Buntut Kasus Kematian Fadli usai Diksar di Gunung, Rektor Untirta Bekukan UKM Mapala

Baca juga: Penjelasan Kepala Mapala Untirta Soal Mahasiswa Tewas, Terungkap Kondisi Terakhir Jelang Kematian

Informasinya dua mahasiswa yang meninggal dunia tersebut bernama Miftah Rizki Pratama dan Faisal Lathiful Fakhri

Miftah Rizki Pratama mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris Matematika.

Sedangkan Faisal Lathiful Fakhri mahasiswa Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.

Isroqunajah menjelaskan sebenarnya panitia kegiatan sudah melakukan upaya terbaik, dengan mengidentifikasi penyakit peserta sebelum kegiatan.

Di mana setelah terdata, panitia memberikan tanda pita merah untuk peserta yang memiliki penyakit rawan.

Serta tidak memaksakan kegiatan atau aktivitas berat, kepada mahasiswa yang memiliki riwayat suatu sakit.

"Namun memang kondisi tubuh almarhum sudah drop, keduanya memiliki kesamaan karena kelelahan dan sesak napas.

Dan saat dibawa untuk menjalani perawatan, meninggal dunia," terangnya.

Sejak terjadinya musibah tersebut, panitia sudah menghentikan kegiatan. Dan telah diberi penuturan dari pihak kampus secara lisan.

"Untuk selanjutnya panitia dan pengurus akan kembali dipanggil ke kampus, untuk memberikan keterangan," tandasnya.

Jalani Kegiatan Fisik

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved