UPDATE Kilang Minyak Pertamina Balongan Meledak Lagi, Api Kembali Besar, Warga Mengungsi Lagi
Ledakan tersebut membuat api yang membakar tangki BBM semakin membesar. Kepulan asap pun yang sempat memudar, kini semakin tebal kembali.
Nicke mengatakan, sebagian besar korban luka tersebut telah diobati dan dipulangkan ke rumah masing-masing. "Namun masih ada yang ditangani di rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: Semburan Gas di Pesantren Membuat Santri dan Warga Terkejut, Hari Keempat Tak Berpotensi Meledak
Saat insiden terjadi, ada 5 warga yang tengah melintas sehingga mengalami luka bakar dan langsung dirujuk untuk perawatan intensive di RSUD Indramayu.
Berdasarkan data terbaru BPBD Jabar, hingga Senin (29/3/2021) pukul 16.42 WIB, jumlah korban luka ringan mencapai 29 orang dan 6 orang mengalami luka berat.
"Selain 29 orang luka ringan, saat ini masih ada 14 orang dalam identifikasi dan 6 orang luka berat," kata Manager Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu kepada Antara, Senin (29/3/2021).
Adapun 6 orang yang menderita luka berat adalah Kosim B Durakman (18), Abdul alias adil (18), Ibnu Ajis (18), Ahmad Asrori (18), Khoirul Ikhwan (16) dan Dani (18).
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Dodi Dwi Endrayadi mengatakan, untuk korban yang meninggal dunia diduga terkena serangan jantung, setelah tangki kilang Pertamina Balongan meledak.
"Korban atas nama Mashadi Dulkodir (60), diduga meninggal dunia saat terjadi ledakan tangki kilang," kata Dodi kepada Antara, Senin (29/3/2021).
Menurutnya, korban memang mempunyai riwayat penyakit jantung dan rumahnya juga terletak tidak jauh dari lokasi, sehingga ketika mendengar ledakan yang begitu kencang langsung terjatuh dan meninggal dunia.
Dua Ledakan Seperti Suara Petir, Warga Seketika Berhamburan Meninggalkan Rumah
Sejumlah warga Balongan mengaku sempat mendengar dua kali ledakan sebelum api berkobar.
Ledakan kedua lebih keras dari yang pertama.
Getarannya bahkan dirasakan warga yang tinggal tiga kilometer dari lokasi. Dinding rumah warga retak-retak.
Hal itu di antaranya diungkapkan oleh Nian, warga desa Sukaurip, Blok Wisma Jati, Kecamatan Balongan, yang rumahnya berada sekitar 500 meter dari lokasi kilang yang meledak.
"Kenceng sekali. Pertama itu seperti suara petir. Ledakan kedua langsung gede, disusul kobaran api," ujarnya sambil menunjuk ke arah area kilang.
Saking kerasnya ledakan, kata Nian, ia bahkan sampai tiarap di pelataran rumah, sebelum akhirnya dievakuasi dan diarahkan untuk mengungsi.