Breaking News

UPDATE Kilang Minyak Pertamina Balongan Meledak Lagi, Api Kembali Besar, Warga Mengungsi Lagi

Ledakan tersebut membuat api yang membakar tangki BBM semakin membesar. Kepulan asap pun yang sempat memudar, kini semakin tebal kembali.

Editor: Abdul Qodir
TribunJabar/Handika Rahman
Setelah api sempat mengecil pada pagi hari, tangki di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan Kabupaten Indramayu Jawa Barat meledak lagi pada Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 09.30 WIB.  

"Takut, tiga kali pipanya meledaknya," ujar pria paruh baya itu.

Tak hanya dirinya, warga di sekitar rumahnya juga berhamburan keluar rumah karena ketakutan.

Sebagian berlarian ke arah akses jalan belakang desa tanpa menghiraukan barang yang tertinggal di rumah. Nilam dan kleluarganya juga melakukan hal serupa.

"Semua (warga) pada keluar, pokoknya rumah pada ancur, ada kacanya (pecah,) plafonnya roboh," tutur Nian.

Warga Sempat Protes Bau Gas Menyengat Sebelum Terjadi Ledakan

Nian mengaku sempat mencium bau gas yang sangat menyengat sebelum kilang minyak itu meledak.

Saking kuatnya bau gas, kata Nian, ia bahkan terpaksa menggunakan empat lapis masker.

"Tapi masih tembus juga bau gas," kata Nian, kemarin.

Sejumlah warga sempat mendatangi kantor pengelola kilang minyak Pertamina Balongan pada sekitar pukul 23.00 WIB, sebelum terjadinya ledakan disertai kebakaran hebat. 

Hal itu dikarenakan adanya bau gas yang sangat menyengat sebelum pipa minyak meledak.

Bau sangat menyengat juga dirasakan oleh Rinto S, seorang petugas TNI Angkatan Darat di Desa Sukaurip, Balongan.

Rinto mengungkapkan, bau gas dan minyak itu tercium sejak Minggu (28/3) malam sekitar pukul 23.00.

Bau ini membuat warga Desa Sukaurip resah.

Puluhan warga Desa Sukaurip, menurut Rinto, bahkan sempat menggelar unjuk rasa, memprotes bau gas dan minyak yang bersumber dari Kilang Balongan, yang menyelimuti pemukiman mereka.

"Puluhan warga demo sekitar jam 00.00. Demo dipicu bau minyak dan gas dari kilang. Demo sampai 00.30. Tiba-tiba (Kilang Balongan) meledak," ucap Rinto kepada Tribunnetwork saat ditemui di Desa Sukaurip, kemarin.

Ledakan pertama, ujarnya, terjadi pukul 00.45 WIB. Tidak berselang 30 menit, terjadi ledakan kedua, yang juga bersumber dari Kilang Balongan.

Alex (19), warga Desa Sukaurip, menuturkan hal serupa. "Ada bau minyak gas menyengat. Semalam kita semua warga diminta keluar rumah karena bau gas minyak itu," ujarnya.

Alex juga membenarkan bahwa warga Desa Sukaurip menggelar unjuk rasa di depan kantor Kilang Balongan milik PT Pertamina sebelum ledakan terjadi. Alex juga mengatakan, demo dipicu bau gas dan minyak yang membuat kebanyakan warga Desa Sukaurip mengalami sesak napas.

"Semalam kita ribut-ribut dengan Pertamina itu kan, kita minta pertanggungjawaban. Demo karena (warga) pada sakit kan, sesak (menghirup udara yang terkontaminasi gas dan minyak)," ungkap Alex.

Asap hitam pekat membumbung tinggi di lokasi kebakaran Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (29/3/2021) sore. (ahmad imam baehaqi/tribun jabar)
Siaga

Dugaan Penyebab Karena Sambaran Petir

Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri, mengatakan, kebakaran berawal dari adanya rembesan di salah satu tangki.

"Saat rembesan itu dalam penanganan, ada petir yang menyambar," ujar Kapolda.

Namun, kata Kapolda, pihaknya belum dapat memastikan apakah kebakaran tersebut disebabkan sambaran petir atau hal lain.

"Hal itu nanti akan ditindaklanjuti penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," ujarnya.

Dugaan bahwa kebakaran dipicu sambaran petir juga diungkapkan Corsec Subholding Refining and Petrochemical Pertamina, Ifky Sukarya. “Saat itu sedang hujan besar dan diduga ada petir,” kata Ifky.

Pasokan BBM Cikampek dan Jakarta Aman

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, sejumlah langkah telah mereka lakukan untuk mencegah penyebaran api. Pertamina, kata Nicke, telah mematikan kilang.

"Ini agar arus minyak berhenti dan mencegah perluasan kebakaran," ujarnya.

Kompleks kilang Balongan merupakan kilang keenam dari total tujuh yang dimiliki oleh Pertamina. Kilang ini memiliki fungsi untuk mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk Bahan Bakar Minyak (BBM), non-BBM, dan petrokimia.

Berdasarkan luasan wilayah, operasional kilang yang beroperasi sejak 1994 itu, mencakup daerah Balongan, Mundu, dan Salam Darma. Kilang beroperasi dengan mengambil bahan baku minyak mentah dari Duri dan Minas di Riau.

Kilang Balongan mampu memproduksi BBM sebanyak 125 ribu barel per hari. Namun, Nicke memastikan pasokan bahan bakar minyak tak akan terganggu dengan kejadian ini.

"Kami pastikan pasokan BBM aman karena sebenarnya dalam pola suplai kami ada skenario dalam operasi emergency. Jadi kami optimalkan produk dari kilang lain dan salurkan langsung salurkan ke daerah-daerah yang selama ini disuplai Balongan yaitu Jakarta dan Cikampek," ujarnya.

Nicke juga menegaskan, proses di kilang Balongan tidak terdampak dengan kejadian ini. Kebakaran hanya terjadi di daerah tangki.

Unit Manager Communication, Relation and CSR RU VI Balongan, Cecep Supriyatna menjelaskan ada empat tangki yang terbakar. "Dua di antaranya kosong," ujar Cecep.

Cecep  juga menduga keempat tangki itu meledak karena tersambar petir. Hal ini dikarenakan saat kejadian wilayah setempat tengah dilanda hujan lebat. (Handhika Rahman, Ahmad Imam Baehaqi, Irvan Maulana)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BREAKING NEWS Kilang Minyak Pertamina Balongan Meledak Lagi, Api Kembali Besar, Warga Ngungsi Lagi dan di Kompas.com dengan judul "Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan: Dari Penyebab, Dampak, hingga Data Korban"

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved