Penembakan di Mabes Polri

Kesamaan Surat Wasiat Pelaku Penyerangan Mabes Polri dan Gereja Makassar, Ini 3 Pesan Utamanya

Mereka berdua merupakan suami istri yang diduga masuk dalam jaringan organisasi teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Istimewa
ZA, wanita pelaku penyerangan Mabes Polri sempat menuliskan surat wasiat untuk keluarga 

TRIBUNBANTEN.COM - Kasus penyerangan yang dilakukan seoran wanita berinisial ZA (25) di Mabes Polri, Kamis (4/1/2021) menambah panjang daftar kasus aksi terorisme di Indonesia.

Terakhir, penyerangan terhadap gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/1/2021) menewaskan 2 orang yang tak lain adalah pelakunya.

Mereka berdua merupakan suami istri yang diduga masuk dalam jaringan organisasi teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Ada kesamaan antara 2 kasus tersebut, yakni para pekaku sempat meninggalkan surat wasiat.

Surat wasiat yang dibuat oleh para pelaku ini memiliki pesan utama yang serupa.

Dirangkum TribunBanten.com dari berbagai sumber, surat wasiat yang ditinggalkan Lukman, pelaku pemboman Gereja Katedral Makassar berisi 3 poin utama.

Baca juga: Aksi Terduga Teroris ZA: Lone Wolf Saat Serang Mabes Polri, Tinggalkan Surat Wasiat untuk Keluarga

Baca juga: Saksi Lihat Wanita Diduga Penyerang Mabes Polri Datang Bersama Pria, Diduga Ikut Klub Menembak

Yang pertama, pelaku meminta maaf kepada keluarga dan memohon pamit.

Lukman menyebutkan telah mantap dengan apa yang dia yakini dan akan melakukan apa pun agar mendapatkannya.

Kedua, ia meminta keluarga untuk menjauhi riba.

Dan yang ketiga adalah pesan untuk keluarga agar selalu menjaga satu sama lain dan tidak meninggalkan ibadah.

Begitu juga dengan surat wasiat yang ditinggalkan ZA untuk keluarga.

ZA meminta maaf kepada kedua orangtua dan kakak kandungnya.

ZA juga meminta kepada orangtua untuk menghindari riba, serta meminta keluarga agar tidak meninggalkan ibadah.

Yang berbeda adalah, dalam surat wasian ZA, ia meminta agar keluarganya tidak mengikuti Pemilu serta tidak mematuhi undang-undang dan juga Pancasila.

Isi Map Kuning yang Dibawa Saat Beraksi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit angkat bicara terkait aksi penyerangan di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) sore ini sekitar pukul 16.30 WIB.

Dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui siaran langsung Kompas TV, Listyo menjelaskan kalau pelaku merupakan seorang wanita berinisial ZA (25).

"Pelaku adalah seorang mantan mahasiswa, di-DO saat semester 5," katanya dalam konferensi pers.

Lanjutnya, dari hasil penggeledahan, diduga ZA telah didoktrin dengan paham-paham dari organisasi teroris internasional, ISIS.

Hal itu dibuktikan dengan ZA membuat Instagram dan memposting foto bendera ISIS.

"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat, atau diposting 21 jam lalu. Dimana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait perjuangan jihad," ucapnya.

Selain itu, Listyo juga menjelaskan terkait pelaku membawa seperti map kuning saat melancarkan aksi.

"Map kuning ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu," ucap Listyo.

Baca juga: Mabes Polri Diserang, Bagaimana Cara Terduga Teroris Terobos Markas Kepolisian? Begini Kronologinya

Baca juga: VIDEO Detik-detik Wanita Terduga Teroris Serang Mabes Polri dan Acungkan Pistol ke Petugas, Dor!

Namun Listyo enggan membeberkan kata-kata tertentu apa yang dimaksud.

Selain postingan terkait ISIS, ZA juga sempat membuat surat wasiat yang ditujukan untuk anggota keluarganya.

"Kita temukan juga surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahas kalau yang bersangkutan akan pamit," ungkapnya.

Pihaknya sudah memerintahkan kepada Kadensus 88 Anti Teror untuk mendalami dan mengusut tuntas terhadap kemungkinan jaringan yang terkait dengan tersangka.

Datang Berdua Bersama Pria

Dikutip dari TribunJakarta.com, terduga pelaku menggunakan sebuah mobil berwarna silver sebelum melakukan aksinya.

Saksi yang melihat aksi penyerangan tersebut melihat terduga teroris tersebut datang melalui pintu belakang Mabes Polri bersama seorang pria.

Ari (27), seorang juru parkir di dekat mabes Polri mengaku melihat pelaku datang bersama seorang pria menggunakan mobil.

"Yang saya lihat mereka pakai mobil," kata Ari saat ditemui di lokasi dikutip dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Mabes Polri Diserang, Bagaimana Cara Terduga Teroris Terobos Markas Kepolisian? Begini Kronologinya

Baca juga: Terduga Teroris Pakai Kerudung Ungu Masuk ke Mabes Polri Melalui Pintu Kapolri, Diduga Bawa Senjata

Ari mengaku lupa merk mobil yang digunakan terduga teroris. Namun, ia ingat warna mobil tersebut.

"Pokoknya minibus gitu, warna silver," ujar dia.

Ari yang berprofesi sebagai juru parkir mengatakan tidak melihat mobil terduga teroris masuk melalui pintu utama.

"Kayaknya dia masuk dari pintu belakang, yang dekat PUPR. Saya kan di sini (pintu utama) dari pagi, itu saya nggak lihat," tutur Ari.

"Ada dua yang saya lihat, laki-laki satu, perempuan satu," kata Ari di lokasi.

Seorang wanita terduga teroris tergeletak ditembak petugas usai menerebos masuk komplek Mabes Polri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/3/2021) petang. Tampak senjata api dan amunisi di samping tubuh wanita tersebut.
Seorang wanita terduga teroris tergeletak ditembak petugas usai menerebos masuk komplek Mabes Polri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/3/2021) petang. Tampak senjata api dan amunisi di samping tubuh wanita tersebut. (Istimewa)

Namun, lanjut Ari, hanya terduga teroris perempuan yang melakukan penyerangan.

"Yang turun dari mobil si perempuannya, dia bawa senjata, cuma saya nggak tahu jenisnya apa," ujar dia.

Sementara itu, Ari menyebut terduga teroris laki-laki tidak turun dari mobil.

Baca juga: Lagi, Polisi Gerebek Rumah Terduga Teroris di Cikarang Bekasi, Ada Benda yang Dicari

Baca juga: Paska Bom Bunuh Diri di Makassar, Densus Grebek Sejumlah Tempat, 2 Terduga Teroris Diciduk di Condet

"Sampai sekarang masih dicari kayaknya," ucap Ari.

Ia menjelaskan, peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal yang diduga teroris itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

Ketika itu, Ari yang berpofesi sebagai tukang parkir sedang memindahkan mobil milik anggota Polri.

Mobil tersebut terparkir tepat di depan Mabes Polri.

Tak lama kemudian, ia mendengar suara tembakan dari area parkir Mabes Polri.

"Setelah tembakan pertama, saya keluar dari mobil. Itu saya lihat langsung terorisnya," ujar Ari saat ditemui di lokasi.

Menurut Ari, terduga teroris itu merupakan seorang perempuan.

Ia juga membawa senjata api.

"Dia sempat nembak dua sampai tiga kali di parkiran," ujar dia.

Setelah itu, sambungnya, terduga teroris tersebut lari ke arah lobi utama Mabes Polri.

"Kejar-kejaran tuh dari parkiran sampai lobi. Nah kenanya di dekat lobi si terorisnya," ucap Ari.

Terduga teroris itu pun ambruk terkena timah panas yang ditembakkan polisi.

Ikut Klub Menembak

Terduga pelaku memiliki kartu Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin).

Namun, Sekjen PB Perbakin Firtian Yudit Swandarta membantah bahwa ZA merupakan anggota Perbakin.

"Bukan (anggota Perbakin), nggak benar itu," kata Firtian saat dihubungi.

Menurutnya, ZA hanya tergabung dalam klub menembak bernama Basis Shooting Klub.

"Dia kan cuma anggota klub, bukan anggota Perbakin. Anggota klub belum tentu anggota Perbakin. Kalau anggota Perbakin sudah pasti anggota klub," ujar dia.
Kartu anggota Zakiah Aini, terduga teroris penyerang Mabes Polri
Kartu anggota Zakiah Aini, terduga teroris penyerang Mabes Polri (Istimewa)

Selain itu, Firtian juga memastikan klub menembak tersebut sudah bubar.

"Saya sudah kroscek, klubnya itu juga sudah bubar," tutur Firtian

(Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Punya Kartu Anggota, Ini Penjelasan Perbakin)

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved