Istri Terduga Teroris di Tuban Beberkan Sosok Suaminya yang Ditangkap Densus 88

Saya tidak tahu ada percakapan apa saja di handphone, saya tidak pernah buka handphone karena terkunci. Ungkap sang istri

Editor: Renald
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Ilustrasi Teroris - Prajurit yang berperan sebagai teroris melakukan aksi bom bunuh diridalam latihan melawan aksi teror di halaman Gedung Bank Indonesia, Banda Aceh, Selasa (23/2/2016). Latihan gabungan TNI dan Polri itu dilaksanakan dalam rangka sinergitas dalam penindakan kelompok teroris di Aceh - Saya tidak tahu ada percakapan apa saja di handphone, saya tidak pernah buka handphone karena terkunci. Ungkap sang istri 

TRIBUNBANTEN.COM - Istri terduga teroris di Kabupaten Tuban, Jawa Timur membongkar sosok suaminya yang diamankan Tim Densus 88 Antiteror, Jumat (2/4/2021).

Sang istri YN (34) mengatakan, suaminya RH (41) tak pernah melakukan aktivitas yang mencurigakan.

Namun, ia mengaku jika Handphone (HP) milik suaminya tak bisa ia akses karena selalu dikunci.

Ia tak menduga suaminya diringkus oleh tim Densus antiteror seusai mengantar putrinya S (6) les privat membaca di rumah adik RH di Desa Punggulrejo, Kecamatan setempat, sekitar pukul 10.45 WIB.

"Saya kaget dapat kabar suami ditangkap polisi, lalu saya pulang meninggalkan jualan daging di pasar, kemudian diminta untuk menyaksikan penggeledahan rumah,"

"Ada HP, Doshbook, KTP, Jaket dan jas hujan diamankan, motornya diamankan juga, tidak ada barang yang aneh," ujar YN di rumahnya.

Baca juga: Tewas Tersambar Petir saat Ikut Pertandingan Sepakbola, Tubuh Remaja 15 Tahun Sempat Terpental

Baca juga: Libur Paskah 2021: Polsek Kaseman Jaga Ketat Tempat Wisata Banten Lama Waspadai Aksi Teror

Dengan wajah tertunduk lesu, ia mengungkap suaminya tak melakukan aktivitas yang aneh-aneh.

Tak pernah ada tamu dari temannya yang main ke rumah.

Setiap hari, RH mengantar S les dan ngaji, setelah itu kembali pulang.

Terkadang suami juga mengantarnya pergi ke suatu tempat yang ia inginkan.

"Ya tidak ada yang aneh, habis antar anak pulang, kadang antar saya ke mana gitu," ujarnya.

Kendati demikian, YN tidak mengetahui aktivitas suaminya dalam percakapan menggunakan handphone.

Pasalnya, handphone suami terkunci menggunakan kode dan ia tidak bisa membuka.

"Saya tidak tahu ada percakapan apa saja di handphone, saya tidak pernah buka handphone karena terkunci. Kalau untuk aktivitas sehari-hari tidak ada yang aneh," pungkasnya.

Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono saat dikonfirmasi terkait penangkapan terduga teroris membenarkan.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved