Anak Tunarungu Dirundung Tukang Tambal Ban di Pamulang, Mulai Dilempar Batu Sampai Diinjak-injak

Di pikirannya, bekas merah di badan anaknya itu akibat alergi. Namun, keterangan tetangga membuatnya kaget dan marah.

Editor: Abdul Qodir
pixabay.com
Ilustrasi kekerasan pada anak 

TRIBUNBANTEN.COM, PAMULANG - Tubuh ERN, bocah 13 tahun, memar-memar diduga setelah mendapat penganiayaan seorang tukang tambal ban, BB, di sekitar rumahnya di kawasan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Yudi Nugroho (36) ayah korban, mengatakan, anaknya sudah berkali-kali dianiaya orang yang sama.

Pertama terjadi pada November 2020.

Saat itu Yudi melihat anaknya hendak dilempari batu oleh BB tanpa alasan.

"Ngelihat anak saya mau dilemparin batu sama pelaku. Saya damperin saya tanya anak saya salah apa enggak ngaku," ujar Yudi di rumahnya, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Rindu Berubah Amarah, Seorang Ibu Tak Bisa Berkutik Saksikan Bayinya Disiksa Pengasuh Lewat CCTV

Saat itu, Yudi tidak terlalu mengambil pusing dan menyelesaikan segera dengan meminta maaf.

Yudi Nugroho (36), ayah anak tunarungu korban penganiayaan di rumahnya di Bambu Apus, Pamulang, Tangsel, Selasa (6/4/2021).
Yudi Nugroho (36), ayah anak tunarungu korban penganiayaan di rumahnya di Bambu Apus, Pamulang, Tangsel, Selasa (6/4/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Yudi mengira pelaku belum mengenal anaknya yang tunarungu sehingga merasa terganggu dengan cara komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh.

"Kalau anak saya punya salah, saya minta maaf, anak saya saya suruh minta maaf, sudah tuh," ujarnya. 

Baca juga: Kisah Bocah Rupawan yang Disiksa Ayah dan Terpaksa Dibuang Ibunya, Kini Diasuh Kapolres

Sebulan kemudian, BB berulah lagi dengan menyebut ERN telah mengganggunya. 

"Kedua, saya kan dulu di ruko, dia nyamperin ke saya, dia bilang anaknya ganggu nih, saya tanya ganggunya apa, dia pergi," ujarnya. 

Ulah BB berulang dengan pola yang sama.

Yudi hanya bisa mengelus dada mengetahui buah hatinya mendapat perundungan

Montir bengkel itu memang sudah terkenal arogan di lingkungan.

"Kejadian ketiga, dia bilang lagi anak saya ganggu, saya minta penjelasan, bagaimana saya mau didik anak saya kalau kesalahannya enggak tahu," kata Yudi.

Yang teranyar, pada 18 Maret 2021, Yudi sempat curiga saat melihat badan anaknya penuh memar merah.

Baca juga: Viral Pengantin Pria Duduk di Pelaminan Bercelana Pendek dan Penuh Luka, Ini Kisah di Baliknya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved