Putra Tewas Dibunuh, Jenazah Ditolak Warga Karena Selingkuh dengan Adik Ipar dan Bikin Pasutri Cerai
Warga pendatang tersebut dianggap meresahkan karena Putra dituding kerap berselingkuh dengan wanita yang sudah bersuami di sana.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Bukannya kapok, Putra malah kembali berselingkuh dengan adik iparnya, UP (20).
Padahal Putra sudah memiliki seorang anak.
Baca juga: Soal Bu Dokter yang Selingkuh dengan Pria Beristri: Polisi Periksa 4 Saksi, Ada Foto & Video Mesra
Baca juga: Bu Kades yang Disebut Selingkuh dengan Anak Buah Beri Penjelasan: Hanya Hubungan Kerja, Tak Lebih
Beberapa orang warga desa pun lalu membuntuti korban dan UP yang berboncengan sepeda motor itu.
"Saya tidak tahu kronologi sampai korban tewas. Yang jelas, saya sebagai kepala desa tidak mendukung perbuatan menghilangkan nyawa orang."
"Namun fakta bahwa korban meresahkan masyarakat dengan perbuatannya itu, memang benar adanya," ungkap Juma'adin.
Jenazah Ditolak Warga
Putra ditemukan tewas dengan penuh luka tusukan di wilayah Desa Seri Kembang III, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, pada Jumat (9/4/2021) malam sekira pukul 18.30.
Hasil pemeriksaan forensik terhadap jenazah Putra (30) menunjukkan adanya sejumlah bekas tusukan di tubuh korban.
Kasus pembunuhan ini sempat menghebohkan karena Putra diduga kedapatan selingkuh sebelum akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
"Jenazah korban masih dalam keadaan utuh, namun ditemukan ada sekitar 9 luka tusuk di tubuhnya. Selain itu juga ditemukan sejumlah luka memar di beberapa bagian," ujar dokter forensik rumah sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Mansuri SpKF, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Soal Bu Dokter yang Selingkuh dengan Pria Beristri: Polisi Periksa 4 Saksi, Ada Foto & Video Mesra
Baca juga: Bu Kades yang Disebut Selingkuh dengan Anak Buah Beri Penjelasan: Hanya Hubungan Kerja, Tak Lebih
Dikatakan Mansuri, berdasarkan permintaan penyidik, mereka hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Putra.
"Lukanya banyak, di antaranya ada di daerah dada dan perut. tapi kita tidak mengetahui mana yang menyebabkan kematian karena hanya melakukan pemeriksaan luar," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di ruang forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, sama sekali tidak terlihat adanya kedatangan keluarga Putra saat pemeriksaan jenazah dilakukan.
Diketahui jenazah Putra mendapat penolakan keras dari warga desa maupun istrinya AW (28).
Terkait penolakan yang dilakukan warga, Mansuri mengatakan, pihaknya sudah mendengar hal tersebut.