Berawal Dicomblangi Teman, Ini Pengakuan Siswi SMP Korban Pencabulan Anak Anggota DPRD 

Selain tindakan kekerasan, PU mengaku sudah diajak berhubungan intim oleh terduga pelaku. Bahkan, dia kerap memaksa hingga bocah SMP tersebut

Editor: Abdul Qodir
CGN089/Shutterstock via TribunMadura.com
Ilustrasi pencabulan anak 

"Iya itu (terduga pelaku), anak anggota DPRD (Kota Bekasi)," tuturnya.

Kerap Main Pukul

LF (47) orangtua korban mengatakan, anaknya kerap mendapat tindakan kekerasan hingga mengalami memar pada beberapa bagian tubuh.

"Dia pukulin anak saya berkali-kali ada sekitar empat kali anak saya luka memar, kemarin pas di kantor polisi anak saya juga ngaku kalau sudah disetubuhi sama pelaku," kata LF.

Ilustrasi penganiayaan atau pemukulan
Ilustrasi penganiayaan atau pemukulan (IST TribunWow)

LF mangaku, sejauh ini proses lapor polisi sudah dia jalankan. Kasus ini kata dia, tengah ditangani penyidik Polres Metro Bekasi Kota.

"Belum ada pemanggilan, baru hari Selasa (13/4/2021) visum saja," ucapnya.

Dicomblangi Teman

Gadis SMP berinisial PU (15), menceritakan secara gamblang pengalaman pahit menjadi korban tindakan asusila dan kekerasan fisik yang dilakukan pemuda berinisial AT(21).

PU saat dikonfirmasi mengatakan, perkenalannya dengan AT terjadi setelah dirinya dicomblangi oleh rekannya yang merupakan teman dari terduga pelaku.

"Awal aku dikenalin dari teman, terus dari situ aku deket sama (terduga pelaku), udah kenal akhirnya jadian sama dia," kata PU saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021).

Hubungan dua sejoli ini sudah berlangsung sekitar sembilan bulan, di masa-masa itupula tindakan kekerasan hingga asusila, kerap diterima korban yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

Baca juga: Gadis 17 Tahun Asal Majalengka Jadi Korban Cabul 3 Pemuda, Berawal dari Kenalan di WA

Baca juga: Kekerasan Seksual Anak & Prempuan di Kabupaten Serang Naik, 8 Fungsi Keluarga Ini Solusinya

"Pertama aku ditampar, dia marah sama aku, gara-gara salah paham sama cowok, gara-gara ada cowok yang ngechat (kirim pesan) di HP aku," ungkapnya.

Memaksa Hubungan Intim

Menurut PU, terduga pelaku memang tipe pria pencemburu. Bahkan, tindakan kekerasan bukan sekali dua kali didapat, melainkan sering hingga membuatnya muak.

Saat hubungan dengan terduga pelaku dirasa makin menjerumuskan, PU akhirnya memberanikan diri cerita ke orangtua.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved