Ramadan 2021
Kue Putu Mayang, Warnanya Menggoda, Takjil Khas Berbuka Puasa di Pasar Lama, Begini Buatnya
Fahri, penjual dan pembuat kue, mengatakan proses pembuatan kue basah dimulai pukul 22.00 dan selesai pada pukul 10.00.
Laporan Reporter TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sejumlah pedagang berjajar di Jalan Maulana Hasanudin Pasar Lama, Kota Serang, Rabu (21/4/2021) sore.
Menjelang berbuka puasa selama Ramadan, jalan itu dipadati pembeli yang hendak membeli takjil.
Para pedagang menawarkan beragam penganan. Satu di antaranya adalah kue putu mayang.
Putu yang memiliki warna menggoda, yaitu merah muda, hijau, dan putih, ini hanya dijual Rp 5.000 per tiga kue.
Baca juga: Polwan Polda Banten Gelar Patroli Nong Jawara di Pasar Rau dan Pasar Lama Kota Serang, Ada Apa?
Aromanya harum, berasal dari daun suji.
Putu mayang dicetak seperti tumpukan mi serta dibuat melingkar. Teksturnya legit terasa di mulut saat gigitan pertama.
Pendamping menyantap makanan ini adalah gula merah. Dimakan dengan cara dicocol ke dalam gula yang sudah dilarutkan.
Banyak yang mengantre untuk mendapatkan kue putu mayang.
Baca juga: 8 Tips Membuat Kue Kering Lebaran, Enak dan Renyah Serta Tidak Mudah Hancur
Fahri, penjual dan pembuat kue, mengatakan proses pembuatan kue basah dimulai pukul 22.00 dan selesai pada pukul 10.00.
"Pembuatan kue putu mayang sedikit rumit. Perlu kesabaran dan tenaga ekstra," ucapnya kepada TribunBanten.com saat ditemui di kiosnya di Pasar Lama, Rabu.
Kesabaran juga diperlukan saat menuang adonan ke dalam cetakan alumunium.
Harus betul-betul ditekan dan dipres supaya berbentuk sempurna.
Menurut Fahri, bahan utama yang digunakan untuk membuat kue putu mayang adalah tepung beras, dicampur aci dan daun suji.
Baca juga: Ketan Bintul, Kudapan Mantul Kesukaan Sultan Banten Kerap Dicari Warga Saat Ngabuburit
"Tepung beras dimasukkan ke wajan yang sudah diisi air sambil dipanaskan di atas kompor. Diaduk selama 30 menit," kata pria berusia 41 tahun ini.