KRI Nanggala 402 Hilang Kontak
'Bapak Saya Rangkul Lalu Menghilang', Kisah Serda Setyo Mimpi Bertemu Almarhum Ayah Sebelum Gugur
Serda Setya Wawan masuk dalam satu nama dari 52 kru KRI Nanggala 402 yang gugur di Perairan Laut Utara Bali.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Serda Setyo Wawan hidup dari keluarga kurang mampu.
Dari kecil hingga remaja Serda Setyo Wawan tinggal di rumah kontrakan sederhana di dekat Stasiun Cepu, Blora, Jawa Timur.
Dikutip dari Kompas.com, sang ibu, Wiji (60) menceritakan masa lalu putra bungsunya itu.
Sejak kecil Serdya Setyo Wawan memang bercita-cita jadi seorang TNI.

Saat remaja, Serda Setyo Wawan rajin membantu ibunya dalam memenuhi kebutusan sehari-hari.
Serda Setyo Wawan sering berjualan air mineral dan koran bekas, dan uang hasil jualannya diberikan untuk orangtua.
Selain itu, masih ingat betul diingatan Wiji saat terakhir bertemu dengan anaknya pada Sabtu (17/4/2021) lalu.
Kala itu sebelum berpamitan untuk latihan perang di KRI Nanggala 402, Wawan bermimpi bertemu dengan almarhum ayahnya.
"Sebelum berangkat tugas hari sabtu pulang pamit sama saya di warung depan Stasiun Cepu. 'Sesok mak aku wes neng kapal latihan perang' (aku sudah di kapal latihan perang). Pamitnya berangkat, waktu dia mau berangkat itu menyampaikan kalau dia tadi malam mimpi bertemu bapaknya yang telah meninggal, (Setyo Wawan bilang) '(Bapak) saya rangkul tapi aku menangis, setelah itu bapak menghilang," kenang Wiji.
Baca juga: Barang-barang Diduga dari Kapal Selam KRI Nanggala-420 Ditemukan di Palung Laut Sedalam 850 Meter
Baca juga: Ditemukan Tumpahan Minyak dalam Pencarian KRI Nanggala 402, Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu
Wiji sempat menasihati anaknya agar menyempatkan diri untuk menziarahi makam sang ayah.
Namun karena waktu terbatas, Serda Setyo Wawan belum sempat menziarahi makam.
"Jawabnya besok pulang dari tugas, karena waktunya tidak ada," katanya.