Bila Pria Ini Tetangga Ibu Wati Mungkin Akan Dicibir, Kerjanya Duduk di Teras Tapi Harta Triliunan
Nah, berkaca dari 'julid'-nya Ibu Wati, beruntung pria yang satu ini tidak bertetangga dengan Ibu Wati.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Kasus penangkapan hewan yang disebut-sebut sebagai babi ngepet di Sawangan, Depok ternyata hanyalah rekayasa oknum tokoh masyarakat setempat.
Warga pun termakan kebohongan Adam Birahim, tokoh masyarakat setempat yang sengaja menyebarkan hoaks soal babi ngepet agar pengikutnya bertambah.
Selain Adam Ibrahim, ada juga sosok wanita yang menambah 'bumbu' cerita babi ngepet ini menjadi sangat panas.
Dia lah Ibu Wati, seorang wanita yang menuding tetangganya menjadi dalang dari aksi babi ngepet tersebut.
Sebelum kebohongan soal babi ngepet ini terungkap, viral video Ibu Wati yang bercerita dengan penuh keyakinan kalau tetangganya diduga memiliki ilmu hitam untuk memperkaya diri.
Hal itu didasari dirinya curiga dengan tetangga yang memiliki harta cukup banyak, tapi tidak pernah terlihat bekerja.
Wati nekat menyimpulkan bahwa tetangganya itu menggunakan pesugihan babi ngepet agar kaya.
Baca juga: Bikin Malu, Ibu Wati yang Viral Tuding Tetangga Nganggur Banyak Duit Karena Babi Ngepet Diusir Warga
"Dari kemarin saya pantau pak orang ini, dia nganggur tapi duitnya banyak," aku Wati, dilansir dari Tribunnews.com.
Akibat dari tudingannya itu, Ibu Wati kini harus angkat kaki dari Kampung Baru, Ragajaya, Bojonggede karena telah membuat fitnah dan menecemarkan nama desanya.
Nah, berkaca dari 'julid'-nya Ibu Wati, beruntung pria yang satu ini tidak bertetangga dengan Ibu Wati.
Sebab, bila mereka bertetangga, mungkin saja ia akan dituding dan dicibir yang macam-macam.
Padahal, di zaman sekarang ini hal tersebut sudah menjadi hal yang lumrah, apalagi di masa pandemi.
Kini banyak orang yang memilih bekerja di rumah secara freelance atau tanpa terikat dengan perusahaan mana pun namun tetap menghasilkan uang.
Seperti yang dilakukan orang kaya asal Indonesia ini.
Dia lah Lo Kheng Hong.
