Bila Pria Ini Tetangga Ibu Wati Mungkin Akan Dicibir, Kerjanya Duduk di Teras Tapi Harta Triliunan
Nah, berkaca dari 'julid'-nya Ibu Wati, beruntung pria yang satu ini tidak bertetangga dengan Ibu Wati.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Dikutip dari Intisari.grid.id, Lo Kheng Hong tak memiliki perusahaan maupun karyawan.
Lo Kheng Hong adalah investor ritel di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia yang kini menjadi salah satu crazy rich Indonesia.
Baca juga: Sosok Adam Ibrahim yang Rekayasa Babi Ngepet, Sempat Berkoar Tantang Warga yang Punya Ilmu Hitam
Kekayaan mantan pegawai bank itu disebut-sebut mencapai Rp2,5 triliun.
Pria kelahiran 20 Februari 1959 itu, terpaksa bekerja sebagai staf Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB).
Lantas ia juga juga pernah bekerja di Bank Ekonomi selama 6 tahun.
Ingin vokus berinvestasi, Lo Kheng Hong mengambil keputusan berhenti bekerja di tahun 1996.
Meniru Warren Buffet sang idolanya, Lo Kheng Hong belajar value investing.
Yakni sebuah metode memilih saham yang undervalue (di bawah harga) dan menjualnya saat over value.
Konon, Lo Kheng Hong setiap harinya hanya menghabiskan waktu di teras rumahnya untuk mempelajari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa.
Pada beberapa kesempatan, Lo Kheng Hong berkelakar memperoleh uang dengan cara tidur, tidur dan tidur.
Baca juga: TERBONGKAR! Kasus Babi Ngepet di Depok Diduga Settingan, Babi Dibeli Secara Online
Lo Kheng Hong pernah membeli saham di harga Rp250 per lembar pada tahun 2005 dan menjualnya dengan harga Rp31.500 per lembar saham pada tahun 2011.
Bayangkan ia mengantongi keuntungan 12.500% atau melonjak 126 kali lipat dari harga awal.
Ada banyak saham yang dibeli Lo Kheng Hong di bawah harga dan menjualnya ketika untung ratusan atau bahkan ribuan persen.
Meski punya kakayaan trilunan rupiah, gaya hidup Lo Kheng Hong sederhana.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul: Tanpa Perlu Jadi Babi Ngepet, Orang-orang di Indonesia Ini 'Nganggur' tapi Uangnya Banyak, Punya Harta Triliunan Meski Tak Punya Perusahaa
