Terungkap! Alat Rapid Test Antigen Bekas Digunakan di Bandara Kualanamu, 9 Ribu Orang Jadi Korban
Jajaran Polda Sumatera Utara mengungkap kasus daur ulang alat rapid test antigen Covid-19 di Bandara Kualanamu milik PT Kimia Farma Diagnostika.
TRIBUNBANTEN.COM - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara mengungkap kasus daur ulang alat rapid test antigen Covid-19 di Bandara Kualanamu milik PT Kimia Farma Diagnostika.
Sebanyak lima orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka mendaur ulang alat rapid test antigen Covid-19 di Banda Kualanamu ini sejak Desember 2020.
Diperkirakan sudah ada 9.000 penumpang menggunakan alat rapid test bekas ini.
Business Manager PT Kimia Farma yang berkantor di Jalan RA Kartini, Medan, berinisial PC yang sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang pegawainya yakni DP, SP, MR, dan RN.
Baca juga: Ironi Tsunami Covid di India - Kakek 70 Tahun Bawa Jasad Istri Pakai Sepeda, Warga Ogah Membantu
Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Bahaya Penularan Melalui Orang Tanpa Gejala saat Mudik Lebaran 2021
Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menjelaskan, modus para pelaku adalah mendaur ulang stik rapid test antigen yang telah digunakan.
Stik ini dikumpulkan oleh para pelaku, kemudian dicuci kembali, dibersihkan dengan cara mereka sendiri, lalu dikemas ulang, dan digunakan oleh para pelaku untuk melakukan tes swab di Bandara Kualanamu.
Stik rapid test antigen bekas yang digunakan para pelaku didaur ulang di Laboratorium Kimia Farma, Jalan Kartini, Medan.
Selanjutnya dibawa kembali ke Bandara Kualanamu.
Dikutip dari Kompas.com, dalam sehari ada 100-200 orang yang menjalani tes usap antigen untuk perjalanan udara.
Diungkapkan Kapolda, praktik culas ini telah dilakukan para pelaku sejak Desember 2020.
Ditaksir, para pelaku telah mendapatkan keuntungan sekitar Rp 1,8 miliar.
"Yang jelas ini barang buktinya ada Rp 149 juta dari tangan tersangka," kata Panca.
"Dan yang jelas satu hari ada 100-150 dan 200 penumpang yang ikut melakukan tes swab ini. Kalau hitung 100 saja, kali 90 hari, sudah ada 9.000 orang," sambungnya.
Pasca penggerebekan alat rapid tes antigen bekas pakai, kini PT Angkasa Pura II menutup sementara pelayanan kesehatan di Bandara Kualanamu.
Angkasa Pura Bandara Kualanamu saat ini hanya melayani rapid tes antigen via drive thru atau layanan tanpa turun di area parkir bandara.