Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021, Penumpang AKAP Meningkat di Jabodetabek

Pihak BPTJ mencatat terjadi peningkatan penumpang bus AKAP jelang berlakunya larangan mudik Lebaran 2021.

Editor: Glery Lazuardi
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Ilustrasi Terminal Poris Plawad Tangerang 

TRIBUNBANTEN.COM - Pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat terjadi peningkatan penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) jelang berlakunya larangan mudik Lebaran 2021.

Pemerintah pusat melarang mudik Lebaran 2021 mulai 6-17 Mei 2021 mendatang.

Lonjakan terlihat dari data penumpang di 4 terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ.

Terminal tersebut adalah Terminal Jatijajar
Depok, Terimal Baranangsiang Bogor, Terminal Poris Plawad Tangerang dan Terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan.

Kepala BPTJ, Polana B. Pramesti mengatakan  kenaikan jumlah pengguna layanan AKAP sebesar 3,2 persen tercatat di Terminal Baranangsiang Bogor.

“Mulai bulan Januari sampai dengan Maret rata-rata per hari Terminal Baranangsiang melayani penumpang sekitar 203 orang. Pada bulan April ini tercatat melayani sebanyak 209 penumpang per hari,” ungkap Polana, dalam keterangannya, Minggu (2/5/2021).

Adapun penumpang bus AKAP di Terminal Poris Plawad Tangerang, kata dia, selama bulan April juga mengalami peningkatan 25,4 persen.

Apabila dari bulan Januari sampai dengan Maret rata-rata setiap hari melayani penumpang sekitar 446 orang.

"Maka sepanjang bulan April rata-rata setiap hari melayani sejumlah 559 penumpang,” ujar Polana.

Untuk Terminal Jatijajar Depok, Polana menyampaikan sejak bulan Januari hingga Maret, setiap hari rata-rata melayani penumpang AKAP sekitar 324 orang.

Jumlah tersebut melonjak pada bulan April setidaknya rata-rata per hari terdapat pengguna layanan angkutan AKAP di terminal ini sekitar 501 penumpang.

“Dengan demikian kenaikan penumpang yang berangkat melalui Terminal Jatijajar tercatat kurang lebih sebesar 54,7 persen,” jelas Polana.

Kemudian lonjakan drastis terjadi di Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Polana menjelaskan bahwa sepanjang bulan Januari sampai Maret rata-rata setiap hari tercatat penumpang AKAP kurang lebih 38 orang di terminal itu.

“Untuk bulan April ini meningkat meningkat sebesar 62,7 persen dengan melayani penumpang sekitar 61 orang rata-rata per harinya,” imbuh Polana.

Meski jumlah penumpang mengalami lonjakan, namun Polana menegaskan penerapan protokol kesehatan tetap dipantau ketat.

Sebagai upaya dalam menekan penyebaran Covid-19, menurut Polana penegakan protokol kesehatan pada layanan angkutan umum massal menjadi kunci.

“Implementasi protokol kesehatan harus terus terjaga dengan baik,” ungkap Polana.
Lebih lanjut, Polana juga menyampaikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap layanan angkutan umum massal harus senantiasa terjaga.

“Saya minta kepada semua Kepala Satuan Pelayanan Terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ untuk senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan ini,” tambah Polana.

Menjelang masa peniadaan mudik yang akan berlangsung mulai tanggal 6-17 Mei 2021, Polana menyampaikan bahwa secara acak dilakukan tes GeNose- C19 kepada para calon penumpang yang hendak memanfaatkan layanan melalui terminal-terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ.

“Saya juga perintahkan kepada seluruh Kepala Satuan Pelayanan Terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ untuk melakukan komunikasi dengan baik kepada seluruh operator bus terkait dengan pelaksanaan tes GeNose ini supaya dapat berjalan dengan lancar dan maksimal,” tandasnya.

“Termasuk mekanisme pengembalian tiket kepada calon penumpang apabila dalam pelaksanaan tes GeNose ditemukan adanya calon penumpang yang terindikasi gejala positif,” sambung Polana.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved