Kisah Inspiratif, Hasan Penjual Emping di Terminal Pakupatan Serang yang Sukses Sekolahkan Anak
Hasan, penjual emping di Terminal Pakupatan Kota Serang, menjadi contoh untuk jangan menyerah menghadapi hidup.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Hasan, penjual emping di Terminal Pakupatan Kota Serang, menjadi contoh untuk jangan menyerah menghadapi hidup.
Meskipun hanya menjual emping kepada penumpang di terminal, namun, dia mampu untuk menyekolahkan tiga anak.
"Alhamdulillah semua anak saya bisa bersekolah dan anak pertama sudah lulus SMA," ujarnya, kepada TribunBanten.com, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Terminal Pakupatan Serang Masih Beroperasi Layani Penumpang, Protokol Kesehatan Diperketat
Baca juga: Belum Ada Lonjakan Penumpang di Terminal Pakupatan Kota Serang
Pada Sabtu kemarin, dia berjualan emping berkeliling di terminal bus. Dia menjual dagangan kepada para penumpang.
Di bawah panas terik matahari, dia tetap berjualan. Dia juga menjalankan ibadah puasa.
Dia berlari-lari mengejar bus atau mobil yang datang masuk ke terminal.
Dia sudah selama tiga tahun berjualan di terminal tersebut.
Setiap hari, dia membawa sebanyak satu sampai tiga kilo emping. Emping itu dibuat kakaknya.
Dia menjual emping seharga Rp 8 ribu per bungkus untuk ukuran setengah kilogram satu palstik
Pria beranak tiga itu berjualan mulai dari pukul 07.00-18.00 WIB.
"Sehari paling besar laku satu biji Rp 8.000, nanti sisanya paling buat dibawa keliling lagi besok," ucapnya pria yang berusia 32 tahun tersebut.
Selama satu hari, dia mengaku tidak tentu mendapatkan penghasilan. Menurut dia,
dagangan bisa habis semua ataupun tidak terjual sama sekali.
"Ya, engga tentu habisnya itu sehari apalagi sekarang terminal mulai sepi," ujarnya.
Baca juga: Terminal Pakupatan Berikan Mudik Gratis ke Warga tak Mampu
Baca juga: Setiap Hari 20 Penumpang dan Sopir Bus di Terminal Pakupatan Serang Jalani Tes GeNose
Apalagi di masa pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19), di mana jumlah penumpang bus menurun.
"Sebelumnya mah sampe Rp 500.000 sehari, " ujar pria bertopi tersebut.
Untuk tahun ini, pemerintah menetapkan larangan mudik Lebaran mulai dari 6-17 Mei 2021.
Menyikapi kebijakan itu, dia mengaku akan tetap berjualan emping.
"Sudah saya pikirin cara lainnya, karena kan cari nafkah engga boleh berhenti nantinya mau makan pake apa," kata Hasan warga Kelurahan Panggung Jati, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
Dia berencana berjualan keliling komplek dir Kota Serang.
Baca juga: Terminal Pakupatan Serang Gunakan GeNose C19 untuk Periksa Acak Calon Penumpang dan Sopir Bus
Baca juga: Pemberlakuan Larangan Mudik Lebaran, Aktivitas di Terminal Pakupatan Serang Masih Normal
Dia mengharapkan untuk dapat mengais rezeki meskipun dalam kondisi terbatas, dia mengaku akan tetap berusaha penuh semangat.
Di terminal itu, para penjual menjual dagangan beraneka ragam. Mulai dari buah, minuman, dodol, emping, dan makanan khas Serang lainnya.