Amien Rais Bentuk Partai
Pengamat Politik Untirta Leo Agustino Sambut Partai Ummat, Masyarakat Jadi Punya Banyak Pilihan
Bahkan, di Banten, inisiator pendiri Partai Ummat Provinsi Banten HR Subarkah Purbo Asmoro, mengklaim kepengurusan Partai Ummat
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Amien Rais mendeklarasikan Partai Ummat di Yogyakarta, Kamis (29/4/2021).
Bahkan, di Banten, inisiator pendiri Partai Ummat Provinsi Banten HR Subarkah Purbo Asmoro, mengklaim kepengurusan Partai Ummat di kota dan kabupaten di Banten sudah terbentuk.
Pengamat Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Leo Agustino, menilai Partai Ummat sama seperti partai-partai baru sebelumnya.
Baca juga: Profil Ustaz Ansufri Idrus Sambo Ditunjuk Jadi Pengurus Partai Ummat, Guru Ngaji Prabowo di Yordania
Dia melihat beberapa kasus pada Pemilu 2019.
"Partai-partai baru yang disangkakan mempunyai ketahanan yang cukup kuat seperti PSI misalnya, itu pun tidak cukup parliamentary threshold. Apalagi partai ummat," ucapnya kepada TribunBanten.com saat dihubungi, Minggu (2/5/2021).
Walaupun Amien Rais merupakan satu di antara tokoh reformasi pada 1998, tetapi berbeda jika dibandingkan pada Pemilu 2024.
"Sebab para pemilih milenial ke depan, itu hanya merekam jejak tidak terlalu lama hingga 1998," ujarnya.
Baca juga: Partai Ummat Sudah Terbentuk di Kota dan Kabupaten di Banten, Inisiator: Kami Optimistis Bisa Besar
Leo menyimpulkan dalam konteks secara umum, Partai Ummat akan seperti partai-partai baru yang lain.
"Mereka akan menjadi peserta yang terlibat pada Pemilu 2024, tetapi kemudian tidak akan mencukupi parliamentary threshold yang ditargetkan undang-undang," katanya.
Kemampuan Partai Ummat sangat sulit bisa menantang partai-partai besar lainnya, seperti PDI P, Gerindra, dan Golkar.
Menurut Leo, secara organisasi, Partai Ummat merupakan pecahan dari PAN.
Dia memprediksi persentase Partai Ummat tidak cukup menggembirakan pada Pemilu 2024.
"Menurut pandangan saya, untuk basis kekuatan di Banten adalah Partai Golkar, seperti kontes Pemilu 2019," ucapnya.
Suara PAN tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan tiga partai besar, yaitu Golkar, PDIP, dan Gerindra.
"Apa lagi kalo terbelah menjadi dua, itu akan sangat mengecil lagi suaranya," ujar Leo.
Berdasarkan sepengetahuannya, tim kemenangan Partai Ummat sudah mendekati kaum milenial.
Namun, kaum milenial merupakan pemilih yang masih belum lentur, sedikit berbeda jika dibandingkan yang relatif senior.
Pemilih senior cenderung fokus ke satu partai pada pemilihan parlemen dan presiden.
Pemilihi milenial, pada saat tertentu bisa memilih satu partai pada pemilihan parlemen, tetapi bisa memilih partai lain pada pemilihan presiden.
"Kalau Partai Ummat mendekati kaum milenial, tentu kaum milenial akan mendengar dengan berkumpul dan lain sebagainya," ucapnya.
Namun, pada saat pemilihan, belum tentu mereka memilih. Apalagi 2024 masih cukup lama.
Dinamika peta politik 2024 akan bergerak luar biasa.
Leo menyambut baik dengan keberadaan Partai Ummat sebagai partai baru.
"Saya merasa senang jika ada partai-partai baru, jadi pemilih disuguhkan para pemain baru," katanya.
Dengan adanya partai baru, justru memunculkan banyak pilihan untuk masyarakat.
Partai baru diharapkan bisa lebih kreatif, inovatif, dan bisa mendengar keluh kesah suara publik.
"Saya kira harapannya dengan adanya Partai Ummat, bisa menjadi menyambung lidah rakyat yang amanah," ujar Leo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/pengamat-politik-untirta-leo-agustino.jpg)