Sate Beracun Berujung Maut
Anaknya Tewas Karena Sate Beracun, Driver Ojol Ini Masih Trauma dan Belum Mau Terima Orderan
Semenjak anaknya tewas akibat memakan sate beracun, sopir ojek online bernama Bandiman masih trauma.
Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla
TRIBUNBANTEN.COM - Semenjak anaknya tewas akibat memakan sate beracun, sopir ojek online bernama Bandiman masih trauma.
Diketahui anak Bandiman, Naba Faiz Prasetya (10) tewas setelah memakan sate yang mengandung racun sianida yang diberikan oleh AN (25).
Berdasarkan informasi yang didapat dari TribunJogja.com, kuasa hukum Bandiman, Chandra Siagian mengungkapkan jika kliennya masih trauma.
Chandra menerangkan jika Bandiman masih belum bisa beraktivitas seperti biasa.
Bahkan Bandiman belum bekerja kembali sebagai pengemudi ojek online.
"Sampai saat ini masih di rumah, belum beraktivitas. Masih trauma karena anaknya meninggal dunia," ujar Chandra, Senin (5/3/2021).
Namun Chandra mengapresiasi kinerja aparat kepolisian yang berhasil menangkap tersangka.
"Syukur Alhamdulillah, kami sudah konfirmasi, Pak Bandiman merasa lega. Karena istrinya selama ini was-was kalau pelakunya tidak tertangkap,"
Baca juga: Ini Ciri-ciri Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun ke Sopir Ojek Online yang Tewaskan Bocah SD
"Beliau mengapresiasi Polres Bantul yang dapat melakukan pengungkapan dan penangkapan tersangka," kata Chandra.
Chandra mewakili Bandiman berharap agar tersangka dapat dihukum seberat-beratnya atas perbuatan keji yang dilakukan.
Motif Ditinggal Nikah Buat Wanita Ini Nekat Racuni Polisi
Burkhan mengatakan kalau motif rencana pembunuhan itu karena sakit hati tersangka terhadap orang yang harusnya menerima sate tersebut yaitu Tomy.
"Akhirnya kami bisa mengungkap pengirim makanan. Tersangka ditangkap Jumat (30/04/2021) di Potorono, rumahnya," kata Burkhan dikutip dari TribunJogja.com, Senin (3/5/2021).
Burkhan menerangkan NA nekat melakukan perbuatannya itu karena sakit hati ditinggal Tomy.
NA dan Tomy diketahui memang pernah menjalin hubungan.
Namun NA ditinggalkan setelah Tomy memutuskan untuk menikahi wanita lain.
Baca juga: 3 Hari Untuk Selamanya, Pertemuan Terakhir Ayah dengan Pelaku Sate Beracun yang Diancam Hukuman Mati
Menurut Burkhan tersangka lebih banyak diam saat dilakukan pemeriksaan.
Burkhan menyebut butuh waktu lebih kurang selama empat hari untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka.
Sianida Dibeli Online Sejak 3 Bulan Lalu
Burkhan juga mengkonfirmasi bahwa benar kandungan racun yang ada di bumbu sate tersebut adalah kalium sianida (KCN).
NA membeli racun itu melalui toko online.
"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana,"
"Karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu,"

"Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi," jelas Burkhan.
Atas perbuatan kejinya itu, NA disangkakan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
Baca juga: Misterius Pulau Baru Muncul Pasca Badai Siklon Tropis Seroja di NTT, Begini Penampakannya
Sosok Penerima Asli Sate Ternyata Polisi
Sosok Tomy yang merupakan sasaran racun dari wanita itu merupakan seorang anggota polisi yang bertugas sebagai penyidik senior di Polresta Yogyakarta.
Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan sasaran racun itu mulanya memang ditargetkan untuk penyidik T berpangkat Aiptu.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," ujar Timbul.

Timbul membeberkan bahwa T telah menangani ratusan kasus kriminal.
Penelusuran yang dikutip dari Tribun Jogja, T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.
Timbul pun menegaskan bahwa T merupakan penyidik senior dengan kinerja yang baik.
"Ya karena sudah senior direskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," tegas Timbul.
Racun yang digunakan wanita tersebut telah diketahui berdasarkan hasil uji laboratoium merupakan jenis C.
Baca juga: Apa Itu Kalium Sianida? Racun yang Digunakan di Kasus Paket Sate yang Tewaskan Bocah asal Bantul
Ciri-Ciri Wanita Misterius yang Beri Sate Beracun
Polisi masih melakukan pencarian terhadap wanita misterius yang kirim sate beracun melalui sopir ojek onlien hingga sebabkan seorang bocah SD tewas.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Tribun Jogja, sopir ojek online yang merupakan ayah korban, Bandiman, mengutarakan ciri-ciri wanita misterius itu.
Menurut pengakuan Bandiman, wanita itu masih muda, memiliki kulit tubuh berwarna putih dan tinggi badannya sekitar 160 cm.
Bandiman pun mengungkapkan warna baju yang dikenakan wanita itu ketika menemuinya adalah krem.
"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya dikutip dari Tribun Jogja, Selasa (27/4/2021.
Bandiman menjelaskan kronologi saat ia menerima sate misterius itu.
Kejadian itu berawal dari dirinya yang usai menunaikan salat asar di salah satu masjid di Kota Yogyakarta.
Tiba-tiba Bandiman dihampiri wanita tak dikenal di masjid yang meminta antarkan makanan.
Bandiman memaparkan kalau alamat beserta nomor penerima telah tertera di atas paket makanan.
Namun saat Bandiman meminta wanita ini untuk menggunakan aplikasi ojek online, ia menolak.
"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya,"
"Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke pak Tomy,"
"Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi Ojol," kata Bandiman.
Bandiman tidak tahu siapa wanita itu namun Bandiman hanya diminta menyebut nama pengirim yang terdengar seperti nama pria.
"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap Bandiman.
Penerima Paket Menolak
Sesampainya Bandiman di lokasi yang ia tuju untuk mengantarkan makanan itu, tetapi penerima justru menolak.
Penerima bernama Tomy itu menolak dengan alasan sedang berada di luar kota.
Namun Bandiman terus memaksa agar penerima tetap menerima makanan tersebut atau diberikan ke orang rumahnya.
Tetapi penerima bersikukuh kembali menolak dengan menggunakan alasan lain yaitu tak mengenal nama pengirim.
"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," ucap Bandiman.
Akhirnya karena tetap ditolak oleh Tomy dan diminta bawa pulang saja, Bandiman membawa ke rumah sate itu.