Mudik Lebaran 2021
Dikira Pemudik Karena Mobilnya Berplat Nomor Luar Daerah, Warga Bekasi Ini Menolak Diputar Balik
Petugas saat itu berupaya memberikan pemahaman tentang kegiatan penyekatan yang tengah dilakukan terkait larangan mudik.
TRIBUNBANTEN.COM - Seorang pengendara menolak diputar balik saat terjaring operasi penyekatan arus mudik lebaran 2021 di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (6/5/2021).
Kendaraan merek Honda Mobilio warna abu-abu melintas di GT Bekasi Barat, petugas kemudian menghentikan kendaraan.
Saat itu juga, pengendara ditanya tujuannya, serta diminta menunjukkan kartu identitas kependudukan karena kebetulan plat kendaran merupakan nomor daerah.
Pengendara tersebut kemudian menjawab, tujuannya merupakan daerah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Saya mau ke Grand Wisata pak, mau pulang dari BCP Mal, kebetulan saya tinggal di sana dan bekerja di Bekasi juga," kata penumpang yang duduk di sebelah pengemudi.
Petugas saat itu berupaya memberikan pemahaman tentang kegiatan penyekatan yang tengah dilakukan terkait larangan mudik.
Karena pengendara tersebut tidak bisa menunjukkan bukti bahwa, dia tinggal di Grand Wisata Tambun lantaran indentitas domisili luar daerah, akhirnya mereka diminta memutar balik.
Baca juga: Pemudik Nekat Menumpang Truk Sayur Agar Lolos Penyekatan Larangan Mudik, Bayar Rp 50 Ribu
"Kalau bapak enggak percaya ikut aja kerumah saya sekarang, biar percaya," ucapnya.
"Saya mau ikut ke rumah bapak, tapi bapak tunggu saya lepas dinas dulu, saya pagi bekerja di sini," jawab petugas kepolisian.
Tujuan dilakukan putar balik sejatinya agar pengendara bisa melintas di jalur arteri jika memang tujuannya Grand Wisata Tambun, Kabupaten Bekasi.
Tetapi, pengendara tersebut kekeuh bahwa, dia tidak sedang melakukan mudik. Untuk itu, dia ingin tetap masuk ke dalam tol dan ogah menuruti permintaan petugas yang menyuruhnya putar balik.
Baca juga: Hari Pertama Pelarangan Mudik, 500 Pengendara Motor Diputar Balik dari Pos Penyekatan di Karawang
"Saya disuruh putar balik, padahal saya dari BCP mau pulang ke rumah Grand Wisata, saya mau lewat sini (GT Bekasi Barat)," kata Fajar penumpang kendaraan.
Fajar mengaku, tidak ingin memutar balik karena merasa tidak sebagai pemudik. Padahal, banyak pengendara lain yang tidak bernasib sama seperti dirinya.
"Saya suruh putar balik, padahal yang lain enggak, karena plat saya AA dan KTP saya juga Magelang," tuturnya.
Dia mengaku sangat mendukung semua program pemerintah, tetapi dalam hal ini, dia merasa keberatan karena bukan termasuk sasaran untuk diputar balik.