Mudik Lebaran 2021
Dikira Pemudik Karena Mobilnya Berplat Nomor Luar Daerah, Warga Bekasi Ini Menolak Diputar Balik
Petugas saat itu berupaya memberikan pemahaman tentang kegiatan penyekatan yang tengah dilakukan terkait larangan mudik.
"Sebenarnya tidak merasa terganggu, tapikan ini Bekasi ke Bekasi (Kabupaten), saya juga mendukung program itu (penyekatan), cuma kan saya dari Bekasi ke Bekasi," ungkapnya.
Sementara itu petugas kepolisian yang melaksanakan penyekatan mengaku, pihaknya berupaya menjalani tugas dalan operasi penyekatan.
Untuk kasus pengendara minibus Honda Mobilio tujuan Tambun Kabupaten Bekasi, pihaknya hanya berupaya mengantisipasi.
Baca juga: Pos Penyekatan Mudik di Perbatasan Pandeglang-Serang Sepi, Kendaraan Leluasa Melintas
"Kami hanya meminta agar pengendara membuktikan bahwa dia memang tinggal di Grand Wisata Tambun, karena secara identitas dia merupakan warga luar daerah, sesuai peraturan yang saat ini sedang berlaku makanya kita meminta agar memutar balik saja," ucapnya.
Namun, setelah perdebatan panjang, pengendara tersebut tetap ogah memutar balik. Petugas akhirnya membiarkan pengendara melintas di GT Bekasi Barat.
Nekat Numpang Truk Sayur
Truk pengangkut sayur terjaring razia penyekatan larangan mudik Lebaran 1442 Hijriyah/ 2021 di KM 31 Jalan Tol Jakarta Cikampek, Kamis (6/5/2021) dini hari.
Truk sayur itu dihentikan lajunya karena kedapatan membawa sejumlah orang yang hendak melakukan perjalanan mudik.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, anggotanya telah menindak truk muatan sayur yang membawa pemudik.
Ada tujuh pemudik di dalam truk bersama sayuran tersebut.
Lantas, truk sayur tersebut dipaksa diputar balik oleh petugas yang berjaga.
Salah satu pemudik yang terjaring razia, Aila (30) mengaku pasrah.
Dia mengaku dari Cibitung hendak menuju ke Karawang.
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Pospam Cikande Asem Siaga saat Jam-jam Rawan Pemudik
"Lah ini saya dari Cibitung mau ke Karawang. Ikut dari pasar bayar Rp 50.000 karena kan enggak ada bus kita mau naik apalagi motor enggak punya," kata dia.
Aida mengaku ke Karawang untuk pulang ke rumah orangtua karena di Bekasi hanya bekerja.