Laragan Mudik 2021
Kisah Pedagang Kopi Keliling di Pelabuhan Merak saat Larangan Mudik: Dapur Saya Kurang Ngebul
"Sudah dua tahun ini pendapatan kendor setelah adanya larangan mudik. Biasanya mah kalau Lebaran panen jualannya, banyak yang laku," ujar Mulyati
Penulis: Khairul Maarif | Editor: Abdul Qodir
"Kalau begini terus dapur saya jadi kurang ngebul," tambahnya.
Baca juga: Diduga Mengantuk, Sopir Xenia Hantam Pembatas Jalan di Depan Hotel Amaris Cilegon
Selain itu, ada seorang pria bernama Rio (32) yang juga menjadi pedagang kopi keliling di Pelabuhan Merak.
Ia mengeluhkan pendapatannya makin turun karena selain tidak ada pemudik, muncul banyak pedagang kopi keliling musiman atau dadakan di Pelabuhan Merak pada saat larangan mudik Lebaran kali ini.
"Sebelum pandemi Covid sudah ada pedagang musiman, tapi (pendapatan) enggak ngaruh. Nah, sekarang mah sangat drastis," keluhnya.
Pendapatannya menurun drastis saat adanya larangan mudik seperti sekarang ini.
Baca juga: Cerita Warga Gagal Mudik Karena Disekat di Pelabuhan Merak: Bingung Mau Kemana
Rio mengatakan seharusnya Lebaran menjadi momen dirinya mendapatkan keuntungan dari berdagang kopi keliling di Pelabuhan Merak.
Namun, hal itu tidak terjadi selama dua kali masa larangan mudik Lebaran.
"Sebelum pandemi sehari-hari saya bisa dapat Rp200 ribu per hari, sekarang paling sekitar Rp50 sampai Rp100 ribu per harinya," tambahnya.
Warga Tamansari ini sangat menginginkan situasi pandemi Covid-19 segera berakhir agar dagangannya kembali seperti semula.
"Kalau begini terus mah tambah susah saja orang yang susah," keluhnya.
Artikel lain terkait larangan mudik di TribunBanten.com