Geger Pocong Kelilingi Rumah Warga di Tangsel, Begini Ceritanya
Jajaran Polsek Cisauk menggunakan "pocong" untuk menyosialisasikan pentingnya swab test atau tes Covid-19 bagi para pemudik yang kembali.
TRIBUNBANTEN.COM - Jajaran Polsek Cisauk menggunakan "pocong" untuk menyosialisasikan pentingnya swab test atau tes Covid-19 bagi para pemudik yang kembali.
Upaya itu dilakukan dalam rangka menakut-nakuti masyarakat. Seseorang dipakaikan kostum pocong berupa kain putih yang diikat sedemikian rupa.
Wajah "pocong" itu di poles agar terlihat menyeramkan. Bagian mata sengaja dihitamkan.
Sementara bagian wajah lain sengaja didandani lebih putih agar terkesan pucat seperti jenazah sungguhan.
Lalu, "pocong" tersebut dibawa keliling wilayah hukum Polsek Cisauk menggunakan mobil bak terbuka.
Hantu tersebut hanya berdiri diam, tidak bersuara dan bergerak.
Tugasnya hanya berdiri di bak terbuka agar terlihat warga.
Sementara, aparat di kursi depan mobil menyampaikan sosialisasi tes Covid-19 menggunakan pelantang suara.
Baca juga: Viral Begal Pocong Gentayangan di Pandeglang, Polisi: Hoaks! Ini Faktanya
Baca juga: Pocong yang Loncat-loncat di Atap Rumah di Cilegon Berhasil Ditangkap Warga, Ini Sosok Sebenarnya
"Kita bersama tiga pilar terus memasifkan sosialisasi pentingnya test swab antigen terhadap pemudik yang masuk ke wilayah hukum Polsek Cisauk," kata Kapolsek Cisauk AKP Fahad, dalam keterangan resminya yang dikonfirmasi Senin (17/5/2021).
Fahad menyampaikan, bagi para pemudik bisa mendatangi Mapolsek Cisauk, atau Pos Operasi Ketupat di Muncul, Kecamatan Setu, Tangsel untuk swab test antigen gratis.
Fahad juga menjelaskan, makna sosok "pocong" yang digunkannya itu adalah untuk menyimbolkan korban paparan Covid-19.
Dengan menampilkan sosok hantu menyeramkan itu diharapkan mampu menyadarkan masyarakat pentingnya mendeteksi paparan Covid-19 agar tidak menularkan ke orang lain.
Target utama sosialisasi tersebut adalah agar tidak terjadi lonjakan kasus pasca-musim libur lebaran.
Jangan sampai hari raya yang dirayakan dengan semarak justru menimbulkan bencana di kemudian hari.
Fahad sendiri berkaca dari India tentang paparan Covid-19 yang meningkat sampai jumlahnya tidak tertangani akibat abai dalam menerapkan protokol kesehatan saat memperingati satu hari besar.