Korupsi Masker di Banten
Polemik 20 Pejabat Dinkes Banten Mengundurkan Diri karena Tertekan, WH Sebut Seperti Tentara Disersi
Polemik pengunduran diri yang dilakukan 20 pejabat di Dinas Kesehatan Provinsi Banten membuat publik bertanya-tanya.
TRIBUNBANTEN.COM - Polemik pengunduran diri yang dilakukan 20 pejabat di Dinas Kesehatan Provinsi Banten membuat publik bertanya-tanya.
Pasalnya, dalam surat pengunduran diri yang ditandatangi para pejabat eselon III dan IV itu, mereka mengaku terintimidasi dan diancam.
Hal Itu terjadi setelah diungkapnya kasus korupsi pengadaan masker senilai Rp 1, 68 miliar oleh Kejaksaan Tinggi Banten , yang mana satu pegawai di Dinkes Provinsi Banten ditetapkan sebagai tersangka.
Para pejabat yang mengundurkan itu merasa tidak dilindungi oleh Kadinkes Provinsi banten, Ati Pramudji Hastuti.
Namun, Gubernur Banten, Wahidin Halim punya pandangan lain terkait pengunduran diri 20 pejabat Dinkes Banten itu.
Gubernur Banten menyesalkan pengunduran diri 20 (dua puluh) pejabat di lingkungan Dinkes Provinsi Banten di tengah-tengah kasus pengadaan masker yang menimpa Dinas Kesehatan Banten.
Baca juga: BREAKING NEWS: 20 Pejabat Dinkes Banten Diperiksa, Pengamanan Pendopo Gubernur Diperketat
Sebab apa yang dilakukan oleh 20 orang ini sama dengan melarikan diri (desersi) dari tugas.
“Saya mengerti situasi keprihatinan para staf, eselon 3 dan 4 dengan ditahannya saudara Lia. Saya kira bentuk solidaritas ini bisa dipahami, namun masalah hukum ini sedang diproses dan ditegakkan oleh Kejati Banten. Dan kita harus memberikan kepercayaan kepada kejaksaan. Dan tentunya sebagai pimpinan saya juga prihatin,” ujar Gubernur Banten Wahidin Halim, Senin (31/5/2021) malam.
Namun Wahidin menyatakan pengunduran diri ini tak bisa ditoleransi, karena di tengah Pemprov Banten sedang menghadapi masa pandemi dan berusaha melindungi rakyat dengan sebaik-baiknya, 20 pejabat itu terlalu gampang untuk mengambil sikap mengundurkan diri.
“Setelah sekilas, saya pelajari pengunduran diri ini bukan semata-mata karena solidaritas karena temannya ditahan. Mereka-mereka adalah orang-orang lama yang kinerjanya sudah kita tahu tidak mau mengubah mindsetnya dengan upaya Pemerintah Provinsi dalam memerangi korupsi. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat dan meningkatkan administrasi pemerintahan yang baik.

Maka, kata mantan Wali Kota Tangerang ini, pihaknya akan membahas pengunduran diri ini.
“Besok akan kita bahas, mereka akan kita nonjobkan atau kemungkinan bisa kita pecat kalau memang memenuhi unsur ketentuan dan kita akan segera mencari penggantinya. Ini satu gerakan yang menurut saya sangat menyinggung perasaan masyarakat. Harusnya kalau seorang pengabdi, konsekuensi apapun yang akan terjadi mereka tetap mengabdi, ini kan seperti tentara yang desersi ketika negara memerlukan pengabdian mereka. Kita sekarang sedang berperang melawan Covid-19, oleh karena itu akan kita bahas segara,” ujar mantan Anggota DPR RI ini.
Wahidin menyatakan jika dalam pemeriksaan pihaknya mendapat indikasi bahwa motifnya karena tidak ingin berperang melawan Covid-19 atau ada faktor lain, maka bisa saja akan ada pemecatan.
“Kalau terbukti ada faktor-faktor lain dari pengunduran diri ini, maka akan saya non-jobkan atau bisa juga dilakukan pemecatan,” kata Wahidin.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Masker di Dinkes Banten, 20 Pejabat Mundur, Apa Kata Ketua DPRD Andra Soni?
Gubernur WH, menyayangkan atas pengunduran diri tersebut yang terkesan tidak memiliki jiwa pengabdian yang baik.