Lagi, Kisah Pilu Ibu di Lebak Ditandu Sarung Bersama Bayinya Usai Melahirkan Karena Jalan Rusak
Namun, dia dan bayinya terpaksa turun dan ditandu dengan sarung karena jalan yang rusak hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Sederet Cerita Pilu Ibu Hamil Ditandu Sarung Saat Akan Melahirkan
Kisah pilu perjuangan ibu hamil sampai ditandu dengan sarung saat hendak melahirkan dan menjalani persalinan di puskesmas di Banten, karena jalan rusak, bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya, dua ibu hamil di Pandeglang mengalami kejadian serupa. Kedua ibu hamil itu tidak bisa dibawa dengan kendaraan apapun karena kondisi jalan berlumpur dan licin.

Adalah Lina Karlina (25) dan Enah (39) , dua ibu hamil yang sama-sama tinggal di Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, dan melahirkan dalam rentang waktu tidak lama.
Selain jarak jauh ke fasilitas kesehatan puskesmas, jalan yang dilalui kedua hamil itu terbilang berisiko tinggi lantaran jalan setapak yang licin.

Bahkan, Ibu Enah harus menerima kenyataan pahit. Setelah menderita dalam perjalanan menuju tempat persalinan, bayi kembar yang dilahirkannya dinyatakan meninggal dunia.
Belakang kejadian serupa menimpa Asmi, nenek 70 tahun.
Asmi dengan tubuh yang telah renta juga sampai ditandu saat hendak berobat ke puskesmas.
Kejadian itu juga terjadi di Desa Sindangresmi, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (26/5/2021).

Warga terpaksa membawa nenek asal Kampung Lebak Gedong itu dengan tandu bambu dan sarung sejauh 4 Kilometer dengan medan jalan terjal agar bisa berobat ke Puskesmas Sindangresmi.
Hal itu dikarenakan jalan di desa tersebut hanya ada jalan setapak melalui hutan dengan jalan berakar nan terjal dan tidak bisa dilalui kendaraan.