Tak Terima Dianggap Fiktif, Sejumlah Pimpinan Ponpes di Serang Datangi Polda Banten

sebelumnya Uday Suhada selaku Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP)  merupakan salah satu pelapor dalam kasus tersebut.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Yudhi Maulana A
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Sejumlah pimpinana pondok pesantren di Kecamatan Padarincang dan Pabuaran, Serang mendatangi Polda Banten 

Hal itu lantaran keinginan para pimpinan ponpes baik di Padarincang maupun di Paburan sudah tidak bisa diredam dan bahkan semuanya ingin datang ke Polda Banten.

"Pertama kami silaturahmi, kemudian mengutarakan bahwa saudara Uday seperti itu, sekaligus melaporkan harus bagaimana sesuai tugas kepolisian yang melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat," katanya.

Dia menegaskan bahwa pihaknya siap bertanggungjawab untuk membuktikan secara administratif ataupun fisik bahwa Ponpes itu ada.

"Wajar dong kita merasa tersinggung, merasa terhina. Dia kan berbicara tentang wilayah, bagaimana jika mereka semua merasa tersinggung," kata dia.

Sehingga dikhawatirkan hal ini akan membuat situasi yang tidak kondusif, di antara para pimpinan ponpes.

Kemudian pihaknya meminta masukan dan arahan dari pihak Polda Banten.

"Makanya kami mencoba meredam, tolong jangan pakai emosi karena itu bukan solusi yang baik," terangnya.

Sementara, Pimpinan Ponpes Madarijul Ulum, KH. Adnan yang berasal dari Kecamatan Pabuaran mengatakan bahwa dirinya selaku bagian dari Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Pabuaran mencoba menenangkan para pimpinan ponpes di wilayahnya.

Di mana beberapa Ponpes yang dianggap fiktif oleh saudara Uday Suhada kata dia, sebenarnya mulai dari kiainya, santrinya bahkan wujud dari pondoknya sendiri itu ada.

Sehingga membuat para pimpinan Ponpes di sana bertanya, kenapa Ponpesnya ada tetapi diduga bahwa itu fiktif.

"Kata para kiai di sana, apa kita ini dianggap kuntilanak tah yang ngga kelihatan oleh saudara Uday Suhada. Ceroboh banget kan seperti itu," ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa sejumlah Ponpes yang diklaim fiktif, itu semuanya ada dan bisa dilihat langsung ke lokasi.

Menurut data yang diterima darinya bahwa jumlah Ponpes yang dianggap fiktif itu ada 46 ponpes, di mana 28 ponpes itu berasal dari Kecamatan Pabuaran dan 18 ponpes berasal dari Kecamatan Padarincang.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved