Virus Corona
Cerita Sopir Puskesmas tak Kenal Putus Asa, 6 Jam Mencari RS untuk Anak Kos yang Positif Covid-19
Aziz bersama satu perawat yang sudah memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, tidak mungkin membatalkan tugas.
TRIBUNBANTEN.COM - Tiba-tiba, kepala puskesmas Depok 1 mendapat informasi dari Public Safety Center (PSC) Dinas Kesehatan DI Yogyakarta, Jumat (18/6/2021) siang.
Informasi itu adalah ada pasien perempuan di Maguwoharjo, terkonfirmasi positif antigen.
Aziz Apri Nugroho, sopir Puskesmas Depok 1, yang saat itu sedang bersama kepala puskesmas, diminta untuk mengantar pasien karena butuh bantuan dibawa ke rumah sakit rujukan.
Tanpa pikir panjang, Aziz pun menyanggupi untuk mengantar.
Padahal, selepas Salat Jumat, jam tugas Aziz sudah selesai.
Baca juga: Rumah Sakit Misi Lebak Dipenuhi Pasien Covid-19, Jubir Satgas: RS Kolaps Didominasi Klaster Keluarga
Pasien itu adalah anak kos di wilayah Sambilegi, yang tinggal di Yogyakarta sendiri karena keluarganya berada di Bogor.
Azis mengatakan dia diminta untuk mengantarkan anak kos itu ke Rumah Sakit Hermina.
"Kata teman pasien, di sana ada bed, tapi setelah kroscek, ternyata penuh," ujarnya kepada Tribunjogja.com, Sabtu (19/6/2021).
Pasien mengalami batuk darah dan terlihat lemas.
Saturasi oksigen (spo2) menunjukkan 88 persen, di bawah normal 95-100.
Bahkan, Aziz mendengar pasien itu menelepon ibunya di Bogor, katanya sudah tidak kuat lagi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, IDI Sebut Tenaga Medis Alami Kelelahan : Beban Mereka Meningkat
Aziz bersama satu perawat yang sudah memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, tidak mungkin membatalkan tugas.
Dia merasa memiliki tanggung jawab.
Saat itu, Aziz mengaku merasakan greget untuk bisa mencarikan rumah sakit rujukan bagi pasien.
Namun, mencari RS rujukan di tengah kondisi penyebaran Covid-19 di DI Yogyakarta yang begitu tinggi, tidak mudah.