Virus Corona
Cerita Sopir Puskesmas tak Kenal Putus Asa, 6 Jam Mencari RS untuk Anak Kos yang Positif Covid-19
Aziz bersama satu perawat yang sudah memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, tidak mungkin membatalkan tugas.
Satu per satu rumah sakit dikontak.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, RSUD Berkah Pandeglang Penuh, Dinkes Surati Bupati untuk Melarang Kondangan
Aziz tidak putus asa, dia juga dibantu perawat, PSC, korlap Dinkes DIY, dan satpam puskesmas.
Semuanya ikut mencarikan rumah sakit rujukan.
Jawabannya hampir semuanya sama : penuh.
Aziz tidak mau putus asa.
Ia mencari bed hingga RS di luar Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia menghubungi RSUD Tidar kota Magelang, RSUD Moewardi Surakarta hingga rumah sakit di Purworejo, semuanya tidak bisa menerima.
"RSUD Merah Putih di Magelang yang biasanya ada peluang bisa menerima, ternyata juga penuh. Pokoknya, semuanya sudah ditelepon ke mana-mana, hampir semua RS penuh," ujar Aziz.
Belakangan, dirinya mengetahui bahwa sore itu pasien yang sedang menunggu antrean masuk di RS juga banyak.
Baca juga: Jadi Rumah Sakit Rujukan, Jumlah Pasien Covid-19 di RSUD Kabupaten Tangerang Melebihi Kapasitas
Beberapa rekan Aziz yang ikut dalam misi mencarikan bed rujukan itu nyaris putus asa.
Namun, sore hingga malam itu, ia terus berusaha.
Alasan kuat mengapa mau mencarikan bed, karena dirinya pernah merasakan menjadi penyintas Covid-19.
"Takutnya (pasien) tambah parah atau bahkan meninggal dunia. Pokoknya, begitu ada rumah sakit rujukan, saya langsung akan berangkat mengantarkan," ujar dia.
Upaya mencari rumah sakit rujukan ini dimulai sejak pukul 15.00 WIB.
Aziz mengaku sudah sangat terbiasa mengantar pasien Covid-19.