Sudah Minum Air Penangkal Virus Corona, Masyarakat Baduy Tolak Vaksinasi Covid-19
"Kami ada upacaranya sendiri. Kami ambil air dan doakan oleh petuah adat dan lalu diberikan kepada masyarakat," jelasnya.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Masyarakat adat suku Baduy menolak pelaksanaan vaksinasi massal yang akan dilakukan pemerintah daerah pada 29 Juni mendatang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Tribunbanten.com, angka terkonfirmasi positif di Baduy sendiri hingga saat ini masih nol kasus.
Tetua lembaga adat masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, mengatakan pihaknya telah melakukan ritual selama setahun terakhir untuk menangkap Covid-19.
Selain itu, tidak ada satu pun warga Suku Baduy di pedalaman Provinsi Banten yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Dinkes Lebak Persiapkan Vaksinasi untuk Pedagang, Guru, dan Pelayanan Publik, Bagaimana Suku Baduy?
Baca juga: Tetua Adat Masyarakat Baduy Ungkap Rahasia Tak Ada Warganya yang Terpapar Covid-19
"Kami menolak vaksinasi dari pemerintah. Dan itu sudah disampaikan oleh masyarakat kepada kami bahwa mereka tetap berpegang teguh pada kokolot sesepuh di sana," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (19/6/2021).
Jaro mengatakan pihaknya telah melakukan ritual minum air bersama dengan dibacakan mantra dari para petuah, sebagai penangkal Covid-19.

Hal tersebut diyakini dapat menangkal penyebaran Covid-19, baik masyarakat Baduy Dalam maupun luar.
Baca juga: Viral Masyarakat Adat Baduy Meminta Tolong Karena Hutan Terlarang Dirusak Penambang Emas Ilegal
"Kami ada upacaranya sendiri. Kami ambil air dan doakan oleh petuah adat dan lalu diberikan kepada masyarakat," jelasnya.
Dirinya pun menanggapai santai dengan tidak diprioritaskannya masyarakat Baduy dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dari Pemerintah Kabupaten Lebak.