SMP Swasta Terancam Tutup
SMP PGRI 1 Kota Serang Terancam Tutup, Pendaftar Baru 1 Orang, Sekarang Hanya 15 Siswa Kelas 8 dan 9
Namun, saat ini tersisa dua kelas dari total tujuh ruangan dengan sembilan guru.
Penulis: mildaniati | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan wartawan TribunBanten.com Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Keberadaan SMP PGRI 1 Kota Serang terancam tutup.
Sekolah swasta itu terancam tutup karena minimnya jumlah siswa yang mendaftar.
Kepala SMP 1 PGRI 1 Atang Tohar mengatakan tahun ini hanya ada 15 siswa di SMP PGRI 1 Kota Serang.
Lima belas siswa itu terdiri atas lima orang kelas 8 dan 11 orang kelas 9.
"Tahun ini yang baru daftar kelas 7 baru satu orang," katanya saat ditemui di SMP PGRI 1 yang terletak di Jalan KH Abdul Fatah Hasan No 17 B Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Peminat Empat SMP Negeri Baru Kota Cilegon Belum Sampai 100 Siswa
Tahun lalu, SMP PGRI 1 Kota Serang meluluskan 23 siswa.
SMP PGRI beroperasi pada 1956.
Menurut Atang, rentang 1990-1997, SMP PGRI 1 Kota Serang memiliki 11 kelas dengan 500 siswa.
Namun, saat ini tersisa dua kelas dari total tujuh ruangan dengan sembilan guru.
"Sembilan guru itu pun merangkap mata pelajaran," ucapnya.
Sedikitnya jumlah siswa itu berdampak pada bantuan operasional sekolah (BOS) dan berimbas pada gaji guru.
Baca juga: PPDB Kabupaten Serang untuk Jenjang SMP Dibuka: Orang Tua Rela Antre Sejak Pukul 05.00 WIB
"Kadang saya tidak kebagian, tapi ikhlas saja," kata wakil ketua Forum Komunikasi Sekolah Swasta (Fokss) Kota Serang, ini.
Sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kemendikbudristek) menerapkan jalur zonasi, SMP PGRI 1 mulai merasakan dampaknya mulai 2020.
Penurunan jumlah siswa terjadi selama dua tahun terakhir.
Pada 2020, total siswa SMP PGRI 1 Kota Serang hanya 39 orang.
Baca juga: PPDB SMP Kota Serang Dibuka, Dindikbud Sediakan Helpdesk untuk Menanggapi Semua Pertanyaan Teknis
"Tahun lalu kami meluluskan 23 orang, jadi yang tersisa tahun ini 15 siswa yang naik kelas 8 dan 9. Siswa sejumlah itu akan seperti apa?" ujar Tatang.
Dia mengaku SMP PGRI 1 berprestasi ekstrakurikuler pramuka pada 1990-2000.
Menurut Atang, SMP PGRI 1 adalah satu di antara 30 SMP swasta di Kota Serang yang terancam gulung tikar.
Pada Senin (21/6/2021), Fokss Kota Serang yang terdiri atas sejumlah kepala sekolah swasta beraudiensi dengan anggota DPRD.

Atang mengatakan tahun lalu ada tiga sekolah swasta yang tutup, yaitu SMP Nurul Ma'arif, SMP YP 2, dan SMP PGRI Curug.
"Tutup karena tidak ada siswa," ucapnya.
Dalam audiensi itu, Fokss meminta Pemkot Serang mengawasi pelaksanaan pembatasan rombongan belajar (rombel) di SMP negeri.
Fokss menilai penerimaan siswa di SMP negeri overload sehingga berdampak pada tutupnya tiga sekolah pada 2020.
Baca juga: PPDB Online SMP di Cilegon Tanpa Hambatan Server Down
"SMP negeri seharusnya maksimal 11 kelas dengan satu rombel paling banyak 32 siswa," kata Atang.
Hasil audiensi dengan anggota DPRD itu, wali kota mengeluarkan surat edaran agar setiap SMP negeri membatasi jumlah siswa setiap rombel.
"Fakta integritas sudah ditandatangani Komisi II DPRD. Semua kepala SMP negeri di Kota Serang harus melaksanakan surat edaran wali kota," ujar Atang.