Virus Corona di Banten
Insentif Nakes di Banten Belum Dibayar Selama 9 Bulan, Ini Hasil Temuan Ombudsman
Ombudsman Perwakilan Banten menginvestigasi informasi nakes yang menangani pasien terinfeksi Covid-19 di Banten belum menerima pembayaran insentif
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Ombudsman Perwakilan Banten menginvestigasi
informasi tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien terinfeksi Covid-19 di Banten belum menerima pembayaran insentif.
Berdasarkan pengakuan seorang tenaga kesehatan, dia mengaku belum menerima insentif selama sembilan bulan.
Baca juga: Sejumlah Orang Tua Mengeluhkan PPDB SMA secara Online, Ombudsman Banten: Persiapannya Kurang Baik
Baca juga: PPDB SMA Banten Kacau, Dindikbud Diskominfo hingga Inspektorat Diperiksa Ombudsman
Kepala Ombudsman Perwakilan Banten Dedy Irsan mengaku setelah melakukan investigasi, pihaknya mendapatkan informasi mengenai keterlambatan pembayaran insentif nakes.
"Informasinya sudah kita dapatkan dan akan kita tindak lanjuti dan dalami," ujar Dedy Irsan saat ditemui di Jalan Kol. TB. Suwandi Lingkar Selatan Lontar Baru, Kota Serang, Senin (5/7/2021).
Rencananya, pihaknya akan memanggil dan meminta keterangan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
"Nanti kita akan panggil Dinas Kesehatan untuk memberikan keterangan dalam hal ini," ujarnya.
Nantinya, setelah meminta keterangan Dinkes Banten, pihaknya akan membuat kesimpulan.
"Kalau ini ternyata kejadiannya banyak, kami akan lebih mendalami dan meminta pihak-pihak terkait, khususnya pihak Dinkes agar bisa menyelesaikan dengan waktu segera," kata dia.
Baca juga: PPDB SMA Banten Berantakan, Ombudsman Panggil Dindikbud Diskominfo hingga Inspektorat
Baca juga: Hasil Temuan Ombudsman Banten Soal Pelaksanaan PPDB Mulai dari Tingkat SD, SMP, hingga SMA
Permasalahan keterlambatan pembayaran insentif itu, kata dia, tidak hanya terjadi di Banten.
Melainkan juga terjadi di sejumlah rumah sakit yang berada di sejumlah Kabupaten/Kota di
Provinsi Banten.
"Jumlahnya cukup banyak, bukan hanya di RSUD Provinsi Banten saja, di Kabupaten Kota juga ada seperti itu. Ada ratusan, bahkan bisa jadi ribuan," tambahnya.