PLN Mendorong Peningkatan Konsumsi Listrik Menuju Era Energi Bersih
Padahal, untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, perlu mempertimbangkan beberapa hal.
TRIBUNBANTEN.COM - Di tengah ancaman perubahan iklim pada generasi sekarang, PLN menyadari pentingnya transisi menuju energi bersih.
Hal itu untuk memastikan masa depan yang lebih baik.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan dari berbagai diskusi, banyak pihak hanya fokus pada aspek suplai.
Padahal, untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, perlu mempertimbangkan beberapa hal.
Baca juga: Super Merdeka Listrik, Layanan PLN untuk Memeriahkan Kemerdekaan RI Ke-76, Nikmati Harga Spesial
Menurut dia, pertimbangan itu seperti supply and demand, potensi energi setempat, keekonomian, keandalan, serta ketahanan energi dan keberlanjutannya.
Dalam Investor Daily Summit 2021, Zulkifli mengajak berbicara mengenai suplai dan permintaan listrik secara lebih seimbang.
“Sehingga pengembangan suplai bisa dibeli oleh demand yang sesuai. Bagaimana kita mendorong agar kompor induksi dan mobil listrik meningkatkan konsumsi listrik,” ujarnya.
Saat ini ukuran dari sektor kelistrikan adalah sebesar 300 Terra Watthour (TWh) dengan kapasitas pembangkit terpasang sebesar 63 Giga Watt (GW).
Baca juga: 1.251 Personel PLN UID Banten Jaga Keandalan Listrik di RS Rujukan Covid-19 dan Produsen Oksigen
Di dalamnya masih terdapat pembangkit berbahan bakar fosil sebesar 21 GW yang merupakan bagian Proyek 35 GW yang akan beroperasi sampai dengan perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA) berakhir.
Dengan asumsi pertumbuhan konsumsi 4,6 persen itu, kebutuhan kelistrikan pada 2060 sebesar 1.800 TWh.
Dari sisi pasokan, akan ada penambahan kapasitas pada 2060 sebesar 1.500 TWh atau lima kali lipat dari kapasitas listrik di tahun ini.
Melihat kondisi tersebut, direncanakan penambahan kapasitas pembangkit untuk menutup gap kebutuhan dan pasokan listrik akan didominasi dengan EBT.
Merespons isu perubahan iklim, kata Zulkifli, PLN juga telah menetapkan komitmen untuk mencapai karbon netral pada 2060.
Baca juga: Tanpa Perlu Menelepon, Hanya Sekali Sentuh, Semua Layanan PLN Bisa Diakses, Sangat Mudah
Caranya, melalui skema transisi menuju EBT dan pergeseran dari energi berbasis impor menuju energi berbasis domestik.
Dia mengaku telah menyiapkan peta jalan untuk melakukan pensiun bertahap bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dimiliki.