PLN Mendorong Peningkatan Konsumsi Listrik Menuju Era Energi Bersih

Padahal, untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, perlu mempertimbangkan beberapa hal.

dokumentasi PLN
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam Investor Daily Summit 2021. 

“Kami menyiapkan peta jalan retirement (pensiun) PLTU batu bara untuk mencapai karbon netral pada 2060. Tahapan monetisasi PLTU batu bara sebesar 50,1 GW hingga 2056 akan dilaksanakan dan menggantinya dengan EBT secara bertahap,” ucap Zulkifli.

Untuk pembangunan pembangkit EBT, PLN akan melakukannya dengan cermat.

Apabila di suatu daerah, suplai listriknya sudah melebihi kapasitas, pembangkit EBT sebaiknya tidak dibangun.

Baca juga: PLN Siap Memimpin Transisi Energi Melalui Pengembangan EBT di Indonesia

Untuk itu, Zulkifili mengingatkan ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan EBT ke depan. 

“Pertama, keselarasan supply dan demand, kedua, affordability (keterjangkauan), dan berikutnya sudah barang tentu environmental (aspek lingkungan),” ujarnya. 

Zulkifli mengaku ke depan akan fokus untuk melakukan pengembangan EBT di desa dan kawasan Indonesia timur. 

Pada sistem kelistrikan dengan reserve margin besar perlu mempertimbangkan harmonisasi supply demand.

"Pada kawasan Indonesia timur, kami komit membangun pembangkit EBT untuk pembangkit baru," katanya.

Baca juga: PLN Kerahkan Seluruh Kemampuan, Pastikan Keandalan Listrik Pelanggan, termasuk Industri Oksigen

Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang ada akan dikonversi ke EBT.

"Potensinya ada 2.130 lokasi yang akan kami konversi dari PLTD ke EBT. Tahap pertama ada 200 MW dari PLTD akan dikonversi ke EBT,” ucapnya.

Selain itu, PLN juga memiliki program Green Booster melalui Cofiring, yaitu melalui substitusi sebagian batu bara dengan biomasa dari tanaman energi dan pellet sampah.

Inovasi ini akan dilakukan di 53 PLTU eksisting PLN.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan bauran EBT, tetapi juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah dan menggerakkan roda ekonomi daerah.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, mewakili Arifin Tasrif, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, dalam kesempatan tersebut turut menyampaikan peta pengembangan EBT.

Baca juga: 70.516 Personel PLN Siaga Covid-19 untuk Memastikan Keandalan Pasokan Listrik Selama PPKM Darurat

Saat ini, menurutnya, total potensi pengembangan EBT di Indonesia mencapai 417,8 GW.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved