Testimoni Penjaga Bendungan Lama Pamarayan, Kerap Dengar Suara Tawa Hingga Lihat Sosok Noni Belanda
Satu di antara mahkluk gaib yang pernah dilihatnya adalah sosok Noni Belanda bergaun warna putih dengan rambut terurai.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Bendungan Lama Pamarayan di Kabupaten Serang menjadi bendung terbesar pertama peninggalan Hindia Belanda yang dibangun tahun 1905 hingga 1925.
Bendungan Lama Pamarayan terletak di Kampung Pamarayan, Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang.
Bendungan ini memiliki panjang 191,65 meter. Bendungan ini terdiri dari bangunan utama, ruang kontrol, bendungan sekunder, ruang lori, jembatan, serta rel lori.
Pantauan TribunBanten.com, Sabtu (24/7/2021), tampak cat dinding bangunan tua itu memudar.
Sebagian bangunan masih berdiri kokoh, namun ada beberapa bagian runtuh.
Baca juga: Jadi Tempat Wisata di Kabupaten Serang, Ini Wajah Baru Bendungan Lama Pamarayan
Selain menjadi destinasi wisata karena nilai sejarahnya, Bendungan Lama Pamarayan juga kerap menjadi tempat para YouTuber untuk membuat konten mistis dengan mengeksplorasi sejumlah bagian bangunan pada malam Jumat.
Kejadian mistis juga dialami warga sekitar hingga pengurus Bendungan Lama Pamarayan.

Bayu (18), pengurus Bendungan Lama Pamarayan, sudah lima tahun bertugas di bendungan ini.
Ia mengaku tidak heran dengan adanya kejadian mistis di bendungan ini. Penampakan sosok makhluk gaib menjadi hal biasa baginya.
Meski begitu, ia pun tak menampik dirinya kerap terkejut saat melihat kemunculan makhluk gaib itu.
Satu di antara mahkluk gaib yang pernah dilihatnya adalah sosok Noni Belanda bergaun warna putih dengan rambut terurai.
Baca juga: Geger Bocah 4 Tahun di Pandeglang Disunat Gaib, Dalam Medis Disebut Parafimosis, Apa Itu?
"Biasaya memang suka nampakin, tapi enggak suka gangguin kok kalau memang niat kita ke sini baik dan izin," ungkap Bayu di lokasi.
Ia mengaku melakukan tugas pengecekan keliling Bendungan Lama Pamarayan setiap malam hari. Hal itu untuk memastikan tidak ada orang yang melakukan kegiatan terlarang.
"Ngecek terus tiap malam, jaga-jaga takutnya masih ada yang nongkrong begitu," tuturnya.