20 ASN Kabupaten Serang Ajukan Perceraian Selama Pandemi Covid-19, Sebagian Besar Guru
Dari 20 ASN yang ingin bercerai, paling banyak berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten serta Dinas Kesehatan Kabupaten Serang.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Badan Kepegawaian dan Sumber daya manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang, mencatat 20 Aparatur Sipil Negara atau ASN (PNS dan PPPK) mengajukan gugatan percerian ke pengadilan agama bersamaan pandemi Covid-19 tahun 2020.
Namun, angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kasus perceraian saat ini tidak sejalan dengan Covid-19 karena kasus Corona meningkat, namun perceraian menurun," kata Kepala Bidang Pengembangan Karir atau Bangrir BKPSDM Kabupaten Serang, Surtaman, Kamis (29/7/2021).
Sutarman mengatakan kendalanya karena pandemi membuat 20 ASN tersebut memutuskan datang untuk mengajukan gugatan perceraian.
"Dan dari jumlah tersebut, sudah ada 10 orang yang keluar izinnya," katanya.
Baca juga: Angka Perceraian di Lebak Selama Pandemi Mencapai 1.113, Kebanyakan Istri Ditinggal Tanpa Alasan
Baca juga: PA Serang Kewalahan Gugatan Cerai Meningkat Selama Pandemi, Sehari 35 Orang Daftar Gugat Cerai
Dijelaskannya, telah dilakukan mediasi terhadap para ASN yang hendak bercerai itu pada 2020. Namun, tidak ada titik temu dalam proses mediasi tersebut sehigga tidak ada membatalkan gugatan perceraian.

Dari 20 ASN yang ingin bercerai, paling banyak berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten serta Dinas Kesehatan.
"Untuk Dindik 5.400 personel sedangkan Dinkes 2.000 orang, kebanyakan yang menggugat cerai dari pihak perempuan," ucapnya.
Baca juga: Seorang ASN Kota Serang Buron Gara-gara Kabur dari Sidang
Baca juga: Oknum ASN Terciduk Selingkuh dengan Cleaning Service, Sang Pria Sempat Lompat dari Jendela
Kebanyakan mereka yang bercerai adalah guru, sedangkan dari struktural tidak ada.
Selain itu pasangan tersebut, kata dia, istrinya yang seorang PNS sedangkan suaminya bukan.
"Setelah diselidiki, alasan perceraian tersebut kebanyakan karena cekcok,"ujarnya.