Melihat Hari Pertama PTM di Kota Cilegon, Siswa Masuk dengan Sistem Ganjil Genap
Dinas Pendidikan Kota Cilegon menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pelajar SD dan SMP di Kota Cilegon mulai Senin (30/8/2021).
Penulis: Khairul Maarif | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Dinas Pendidikan Kota Cilegon menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pelajar SD dan SMP di Kota Cilegon mulai Senin (30/8/2021).
Sebanyak 43 SMP dan 180 SD negeri maupun swasta menggelar sekolah tatap muka. PTM ini masih dalam rangka uji coba selama satu Minggu ke depan.
Baca juga: Cerita Siswa SMPN 7 Kota Cilegon Ikut Sekolah Tatap Muka: Pasang Alarm Agar Bangun Pagi
Baca juga: Senin Besok, PAUD sampai SMP di Cilegon Gelar Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, mengatakan pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Cilegon menggunakan sistem ganjil-genap.
"Jadi jika tanggal ganjil yang masuk kelas ganjil sementara jika tanggal genap yang masuk kelas genap ini berlaku untuk SD dan SMP," ujarnya, kepada wartawan saat ditemui di SMP Negeri 7 Cilegon, Senin (30/8/2021).
Selama uji coba sekolah tatap muka, kata dia, para siswa berada di sekolah selama satu sampai dua jam untuk setiap kelas.
Selain itu, kegiatan tatap muka dibatasi sebanyak 50% dari kuota maksimal kelas.
"Satu Minggu ini merupakan uji coba nanti pada Jumat akan kita lakukan evaluasi akan dilanjut atau tidak," ujarnya.
Politisi Parta Berkarya ini sudah memiliki skenario terburuk jika dalam pelaksanaan ini didapati siswa positif Covid-19.
"Kami akan hentikan di sekolah tersebut saja tidak di seluruhnya yang ada di Cilegon kalau begitu. Semoga saja tidak ada (Covid-19-red) biar anak-anak bisa sekolah tatap muka lagi," ucap Helldy.
Baca juga: Menteri Nadiem Minta Kampus di Wilayah PPKM Level 1-3 Mulai Gelar Kuliah Tatap Muka Terbatas
Baca juga: Dinas Pendidikan Lebak Ingatkan Sekolah Terapkan Prokes Ketat Selama Pembelajaran Tatap Muka
Untuk pemberian vaksinasi Covid-19 bagi para guru, kata dia, pihak pemerintah sudah memberikan vaksinasi pelajar sejak Juli lalu.
Sementara itu, pemberian vaksinasi untuk para pelajar berusia 12-17 tahun, baru dimulai pada Sabtu kemarin.
"Saya sudah mengintruksikan Kepala Dinas Kesehatan untuk mempercepat vaksinasi guru di lokasi masing-masing," tutur Helldy.
Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Ismatullah mengatakan saat ini sudah ada 6000 guru yang divaksinasi.
"Untuk guru yang belum divaksin itu ada penyakit bawaan yang tidak memungkinkan untuk paksa divaksin, jumlahnya di bawah 1000 guru," ujarnya.
Sementara vaksinasi pelajar sudah mencapai 20% dari seluruh pelajar di Kota Cilegon.
Lebih lanjut, Ismatullah mengungkapkan sudah ada 85 siswa SMP yang sudah divaksin dari sekitar total 15 ribu siswa.