Viral Petugas SPBU Memaki Pedagang Hingga Dikeroyok Warga, Polisi Sebut Gara-gara Ada yang Merokok
Video yang merekam aksi seorang pegawai SPBU ribut dengan para pedagang sekitar viral di media sosial.
Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Video yang merekam aksi seorang pegawai SPBU ribut dengan para pedagang sekitar viral di media sosial.
Video tersebut diunggah salah satunya oleh akun Instagram @bandungtalk, Senin (30/8/2021).
Tampak dalam video, pegawai SPBU itu mengenakan seragam kerjanya yang berwarna merah.
Ia pun menaruh kedua tangannya di pinggang sembari menantang para pedagang saat terlibat keributan.
Tak hanya itu, ia juga beradu makian dengan kata-kata kasar dengan pedagang yang berada di lokasi.
Sementara beberapa warga sekitar terlihat berusaha melerai keributan.
Mereka ikut menegur pegawai SPBU itu agar bersikap sopan terhadap orangtua.
“Udah dek, udah dek, ini orangtua Dek,” ujar warga yang melerai.
Baca juga: Viral Orangtua Jenguk Anak di Pesantren dari Balik Tembok, Santri Ini Menangis Tak Bisa Cium Ayahnya
Meski sudah berusaha dilerai, suasana semakin tegang. Bahkan, pegawai SPBU itu menyinggung dengan membawa SARA.
Melansir TribunJabar.id, keributan antara pegawai SPBU dan pedagang terjadi di SPBU di Cipadung, Bandung, Jawa Barat.
Adapun keributan bermula saat pegawai SPBU itu menegur pedagang di sekitar POM.
Namun, cara pegawai SPBU itu menegur terkesan tidak sopan.
Bahkan akibat ulahnya itu, warga sekitar pun tersulut emosinya dan akhirnya SPBU tempatnya bekerja digerunduk. massa.
Keterangan Saksi
Ray seorang saksi dan juga pedagang di wilayah tempat kejadian menjelaskan kronologi keributan.
"Awalnya itu dari hari Jumat (27/8/2021). Petugas SPBU itu marah ke pedagang karena katanya kita jualan di wilayah SPBU.
"Menurut dia kita salah," ucap Ray dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (31/8/2021).
Ray mengatakan, yang menjadi masalah adalah bahasa yang diucapkan oleh petugas SPBU sangat tidak pantas dan merendahkan.
"Si teteh penjual salad buah yang videoin, dia sampe dikata-katain sampe suaminya marah."
"Waktu kejadian si teteh upload status di WhatsApp mungkin dari situlah videonya viral" ujarnya.
Lebih lanjut, kalimat rasis juga terucap dari mulut petugas SPBU hingga menyulut emosi banyak orang.
"Kalau masalah jualannya udah beres dari hari Sabtu, cuma dia negur lagi dan marah-marah dengan kata-kata tidak pantas."
"Waktu ditanya sama polisi juga dia ngakunya nggak punya KTP," ujarnya.
Ray kemudian membeberkan bahwa petugas SPBU memang dikenal sebagai pembuat onar di daerah rumahnya di Manglayang.
Sejak videonya viral, petugas SPBU tersebut juga sudah didatangi polisi.
"Waktu polisi datengin rumahnya, tetangga dia emang pada bilang kalau dia banyak masalah dan suka bikin masalah," ujarnya.
Baca juga: Video Driver Ojol Belikan Laptop Bekas untuk sang Anak Viral di Medsos, Begini Kisah Lengkapnya
Minta Maaf
Tak lama kemudian, beredar video permintaan maaf dari petugas yang bersangkutan.
Video itu dibagikan akun Instagram @polsek.panyileukan.restabesbdg, Senin (30/8/2021).
"Saya ingin meminta maaf atas kejadian kemarin yang sudah viral pada Sabtu."
"Itu saya terbawa emosi pada saat saya sedang melakukan tugas dan pada akhirnya membawa nama ras," katanya.
Ia kemudian berjanji tidak akan melakukan kesalahan tersebut untuk kedua kalinya.
"Saya minta maaf pada semua orang yang merasa tersinggung atas perkataan saya. Dan saya tidak akan mengulanginya lagi," ucapnya.
Berdasarkan keterangan video, masalah petugas SPBU dengan pedagang sudah terselesaikan.
"Sehubungan dengan viralnya perselisihan dan kesalahpahaman yang terjadi di SPBU Cipadung yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2021, dengan ini masalah tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan."
Penjelasan Polsek Panyileukan Restabes
Dalam keterangan video, Polsek Panyileukan Restabes juga mengungkapkan fakta-fakta terjadinya keributan.
"Kronologis kejadian perselisihan antara Karyawan Pom Bensin Cipadung dengan Pedagang Kaki Lima yang berjualan di sekitar, Sabtu Tanggal 28 Agustus 2021," tulisnya.
Mulanya, pegawai tersebut menegur seorang pedagang karena merokok di sekitar area pom bensin hingga terjadi perselisihan.
"Hingga ada kata-kata dari karyawan Pom Bensin yang dianggap menyinggung suku Sunda," lanjutnya.
Pun warga akhirnya meminta pihak manajemen pom bensin Cipadung menyampaikan maaf kepada masyarakat Sunda.
Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.
Akhirnya, pihak manajemen pom bensin Cipadung dan perwakilan Suku Sunda serta pedagang di sekitar pom melakukan musyawarah.
Adapun proses musyawarah dilakukan di Kantor RW 06 Komplek Manglayang, Palasari, Cibiru, Bandung, Minggu (29/8/2021).
Dari Musyawarah tersebut pihak manajemen pom bensin meminta maaf secara resmi kepada masyarakat sunda atas kejadian tersebut.