Sopir Bajaj Tergeletak di Trotoar, Polisi Panik Mengira Alami Kecelakaan Ternyata Mabuk Karena Miras

Teguh mengatakan dirinya mencoba membangunkan pria yang ditemukan dalam keadaan tengkurap tersebut.

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
net
Ilustrasi minum minuman keras atau mabuk 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla

TRIBUNBANTEN.COM - Seorang pria ditemukan sedang tergeletak di atas trotoar Jalan Gatot Subroto, Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (5/9/2021) dini hari.

Dihimpun dari Tribun Jakarta, petugas Bhabinkamtibmas Aiptu Teguh mengaku panik dan mengira pria tersebut baru saja mengalami kecelakaan.

Teguh mengatakan dirinya mencoba membangunkan pria yang ditemukan dalam keadaan tengkurap tersebut.

Lalu Teguh mencium aroma mulut dan gelagat pria ini.

Kemudian, ia menyimpukan bahwa pria tersebut dalam keadaan mabuk karena minuman keras (miras).

Setelah itu, Teguh juga mendapati ada kendaraan bajaj yang ternyata milik pria itu.

Diketahui, pria ini merupakan sopir bajaj.

Baca juga: Bocah 10 Tahun Dilecehkan Pria Mabuk saat Hendak ke Warung, Pelaku Ancam Korban untuk Diam

Ia langsung meminta pria tersebut agar tidur di dalam bajajnya.

Teguh juga menasihati agar pria ini tidak minum minuman keras terutama jika sedang berkendara.

"Jangan minum makanya. Kalau ada masalah diselesaikan. Mau saya antar pulang atau mau tidur di dalam bajaj. Kalau mau tidur di dalam bajaj ayo bangun," ujar Teguh.

Akhirnya sopir bajaj itu melanjutkan tidurnya di dalam kendaraan beroda tiga miliknya.

Petugasnya Viral Karena Tendang Remaja Mabuk saat Razia

Viral video seorang anggota Satpol PP di Kabupaten Blora, Jawa Tengah menendang wajah pemuda.

Dihimpin dari Tribunnews.com, video diunggah oleh akun Instagram @_infoblora, terlihat ada sejumlah pria dan wanita muda yang sedang dirazia oleh petugas.

Namun, tiba-tiba petugas menendang pemuda yang jongkok di paling kanan.

Petugas yang menendang pemuda itu terlihat memakai seragam dengan tulisan Satpol PP di punggungnya.

Lalu pria berkaos hitam yang juga ada di lokasi langsung menahan anggota Satpol PP itu.

"Heh, heh, ojo ngono. (Hey, hey jangan begitu)" ujar pemuda lainnya.

Baca juga: Sempat Viral, Simak Pengakuan Pengemudi Truk Lawan Arus Lalu Lintas di Serpong, Apa Alasannya?

Pemuda yang ditendang itu sampai terjengkang.

Namun teman-temannya hanya diam tak berani melawan.

Kronologi kejadian

Mengutip dari TribunJateng.com, diketahui lokasi pengambilan video berada di Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (20/8/2021).

Peristiwa itu bermula daei petugas Satpol PP yang mendapat info adanya pesta miras di kos-kosan wilayah tersebut.

Meski kejadian itu sudah lama, video ini kini viral di media sosial.

Penjelasan Kepala Satpol PP Kabupaten Blora

Kepala Satpol PP Kabupaten Blora, Djoko Sulistiyono akhirnya menanggapi viral petugasnya yang melakukan kekerasan itu.

Ia membenarkan adanya pemuda dan pemudi yang diamankan karena sedang pesta miras di indekos.

"ABG mabuk tapi posisinya mereka sudah keluar dari rumah, itu mabuknya di kos-kosan, lanang wedok (laki dan perempuan), sehingga warga gerah terus sempat ramai, terus memanggil petugas," kata Djoko, dikutip dari Kompas.com.

Menurut Djoko, anggotanya bertindak seperti itu karena sang pemuda tidak memberikan penjelasan yang benar saat diinterogasi.

"Melihat jawaban ABG tersebut mencla-mencle (omongannya enggak konsisten) karena pengaruh alkohol, nah dia mengatakan 'salah saya, siap ndan salah', karena hilang kendali, terus terjadilah (tendangan itu)," jelasnya.

Baca juga: Viral Dugaan Kasus Pelecehan di KPI Pusat, NasDem Hingga PSI Desak RUU PKS Segera Disahkan

Djoko menambahkan, kalau petugasnya juga menemukan tiga buah senjata tajam yang diduga milik para pemuda tersebut.

"Terus anak-anak ini dibawa ke kecamatan, jadi ada pembinaan dan dipanggil orang tuanya," ucapnya.

Kemudian, oknum Satpol PP dan pemuda juga diketahui telah saling minta maaf dan memaafkan.

"Antara yang ditendang dan menendang ini sudah didamaikan oleh Pak Camat, dia (ABG) juga meminta maaf karena mengaku mabuk waktu itu," bebernya.

Tapi Djoko menegaskan pihaknya tetap memberikan sanksi kepada anak buahnya yang telah bertindak kasar.

"Iya (sanksinya) dipindah, sebab menurut saya itu juga melanggar SOP (Standar Operasional Prosedur), karena tidak boleh melakukan tindakan seperti itu,"

"Sudah kita alih tugaskan tanggal 24 Agustus. Jadi kita proses dan kita alih tugaskan, jadi sanksi alih tugas ya rekoso (berat)," jelasnya kembali.

TribunBanten.com/TribunJakarta.com

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved