Kasus Ayah Diduga Rudapaksa 3 Anaknya di Luwu Timur Viral, Polisi Sebut Kasusnya Bisa Berlanjut
Rusdi membenarkan bahwa polisi telah menutup penyelidikan kasus dugaan rudapaksa itu karena kurangnya alat bukti.
Ibu korban melaporkan pemerkosaan yang dialami ketiga anaknya, semuanya masih di bawah 10 tahun.
Laporan itu tertanda Oktober 2019, bulan yang sama saat ibu korban mendapati salah satu anaknya mengeluhkan area kewanitaanya yang sakit.
Baca juga: Kakek Rudapaksa Cucu yang Juga Anaknya hingga Hamil, Pelaku Juga Rudapaksa Ibu Korban 15 Tahun Lalu
Hanya dua bulan sejak ia membuat pengaduan, polisi menghentikan penyelidikan.
Bukan saja tidak mendapatkan keadilan, ibu korban bahkan dituding punya motif dendam melaporkan mantan suaminya.
Ia juga disebut sebagai orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Menanggapi beredarnya berita itu, Polres Luwu Timur pun memberikan klarifikasi.
Namun, alih-alih meredam masalah, postingan akun Instagram Humas Polres Luwu Timur malah mengundang hujatan.
Sebab, di Insta Story @humasreslutim menyebut kalau berita berjudul '3 Anak Saya Diperkosa' adalah hoaks.

Setelah mendapat beragam reaksi, akhirnya Humas Polres Luwu Timur meminta maaf dan langsung mengoreksi melalui Insta Story-nya.
Dalam Insta Story tersebut, dituliskan 'Ini Bukan Cerita tapi Fakta'.
Lalu, pihak Polres Luwu Timur juga meminta maaf karena telah menyebut hoaks.
"Mohon maaf ada kesalahan redaksional dalam postingan sebelumnya. terima kasih atas saran dan masukan positif dari netizen" begitu bunyi tulisan yang ada di Insta Story Humas Polres Luwu Timur.
Polda Sulsel Angkat Bicara
Menanggapi berita yang beredar, Polda Sulawesi Selatan akhirnya angkat bicara.
Dikutip dari Kompas.com, Kasus ini dihentikan penyelidikannya dan viral di berbagai media sosial (medsos).