Indonesia Masih Harus Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19, Kepatuhan Prokes Disebut Menurun

Masyarakat di Indonesia masih harus mewaspadai lonjakan kasus Covid-19.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Tribunnews/Danny Permana
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) bersiap melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk membersihkan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/3/2020). Pemerintah telah menyiapkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat penanganan virus COVID-19, dan tempat tersebut akan menjadi rumah isolasi bagi pasien mulai Sabtu 21 Maret 2020. 

TRIBUNBANTEN.COM - Masyarakat di Indonesia masih harus mewaspadai lonjakan kasus Covid-19.

Hal itu menjadi alasan tingkat kepatuhan protokol kesehatan serta target cakupan vaksinasi masih hasih harus dikejar.

Melansir Tribunnews, Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan situasi secara global.

Ia berharap Indonesia dapat belajar dari beberapa negara lain.

Baca juga: Waspada! Beredar 1.957 Hoaks Terkait Covid-19, Berikut Cara Cek Keaslian Informasi

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian di tingkat global.

“Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus tersebut adalah sudah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tutur Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Jelang Hari Pencoblosan Pilkades, Pemkab Serang Lakukan Percepatan Vaksinasi Covid-19

Dari situasi tersebut, Indonesia mengambil pelajaran bahwa vaksin saja belum cukup, melainkan harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Di tanah air, meski situasi pandemi terkendali, namun hari libur panjang dalam rangka Natal dan Tahun Baru berpotensi peningkatan mobilitas yang membuka risiko terjadinya lonjakan kasus dan bahkan gelombang ketiga.

“Kita dapat mencegah potensi lonjakan kasus atau potensi gelombang ketiga dengan menjadikan mobilitas tidak meningkat sampai pada angka 10 persen seperti pada kondisi Nataru 2020 dan pasca Idul Fitri 2021,” tutur Nadia.

Baca juga: Total Vaksinasi Covid-19 Tembus 175 Juta, Mampukah Indonesia Capai Kekebalan Komunal pada Akhir 2021

Saat ini, menurutnya, terdapat 105 kabupaten/kota di 30 propinsi yang terlihat ada tren peningkatan kasus konfirmasi dalam 7 minggu terakhir.

“Kita bisa akhiri pandemi COVID-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains,” ujarnya.

Kepatuhan Prokes Menurun

Kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro menyoroti penurunan tingkat kepatuhan Prokes di tengah masyarakat.

“Dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau dalam 7 hari terakhir, restoran dan kedai (20,6%) dan tempat wisata (9,9%) termasuk ke dalam kategori kepatuhan memakai masker kurang dari 60%. Ini adalah titik lengah,” ujar Reisa.

Baca juga: Cegah Klaster Covid-19, Pilkades Serentak di Kabupaten Lebak Terapkan Prokes Ketat

Ia mengingatkan, meski berkumpul dengan orang-orang yang sudah divaksin dan diketahui status kesehatannya melalui aplikasi PeduliLindungi, namun sebaiknya  tidak terlalu percaya diri untuk berkerumun dan melakukan kontak tanpa memakai masker.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved