Indonesia Masih Harus Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19, Kepatuhan Prokes Disebut Menurun
Masyarakat di Indonesia masih harus mewaspadai lonjakan kasus Covid-19.
TRIBUNBANTEN.COM - Masyarakat di Indonesia masih harus mewaspadai lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu menjadi alasan tingkat kepatuhan protokol kesehatan serta target cakupan vaksinasi masih hasih harus dikejar.
Melansir Tribunnews, Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan situasi secara global.
Ia berharap Indonesia dapat belajar dari beberapa negara lain.
Baca juga: Waspada! Beredar 1.957 Hoaks Terkait Covid-19, Berikut Cara Cek Keaslian Informasi
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian di tingkat global.
“Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus tersebut adalah sudah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tutur Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Jelang Hari Pencoblosan Pilkades, Pemkab Serang Lakukan Percepatan Vaksinasi Covid-19
Dari situasi tersebut, Indonesia mengambil pelajaran bahwa vaksin saja belum cukup, melainkan harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
Di tanah air, meski situasi pandemi terkendali, namun hari libur panjang dalam rangka Natal dan Tahun Baru berpotensi peningkatan mobilitas yang membuka risiko terjadinya lonjakan kasus dan bahkan gelombang ketiga.
“Kita dapat mencegah potensi lonjakan kasus atau potensi gelombang ketiga dengan menjadikan mobilitas tidak meningkat sampai pada angka 10 persen seperti pada kondisi Nataru 2020 dan pasca Idul Fitri 2021,” tutur Nadia.
Baca juga: Total Vaksinasi Covid-19 Tembus 175 Juta, Mampukah Indonesia Capai Kekebalan Komunal pada Akhir 2021
Saat ini, menurutnya, terdapat 105 kabupaten/kota di 30 propinsi yang terlihat ada tren peningkatan kasus konfirmasi dalam 7 minggu terakhir.
“Kita bisa akhiri pandemi COVID-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains,” ujarnya.
Kepatuhan Prokes Menurun
Kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro menyoroti penurunan tingkat kepatuhan Prokes di tengah masyarakat.
“Dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau dalam 7 hari terakhir, restoran dan kedai (20,6%) dan tempat wisata (9,9%) termasuk ke dalam kategori kepatuhan memakai masker kurang dari 60%. Ini adalah titik lengah,” ujar Reisa.
Baca juga: Cegah Klaster Covid-19, Pilkades Serentak di Kabupaten Lebak Terapkan Prokes Ketat
Ia mengingatkan, meski berkumpul dengan orang-orang yang sudah divaksin dan diketahui status kesehatannya melalui aplikasi PeduliLindungi, namun sebaiknya tidak terlalu percaya diri untuk berkerumun dan melakukan kontak tanpa memakai masker.
Apalagi, kata Reisa, cakupan vaksinasi nasional belum mencapai 100%.
Menurutnya, baru sekitar 25% dari kelompok masyarakat rentan yang divaksin lengkap dan baru 50% warga rentan dan umum yang sudah vaksin kesatu.
Untuk kelompok usia 12-17 tahun, baru 3,1 juta lebih anak yang telah divaksin lengkap dan 3,8 juta baru mendapatkan dosis pertama.
“Dan yang paling serius adalah kaum lansia masih banyak yang harus dipersuasi untuk ikut vaksinasi,” tuturnya.
Baca juga: Hati-Hati, Pakar Sebut Makan dan Berbicara di Pesawat Berisiko Tinggi Penularan Covid-19
Cakupan vaksinasi lansia saat ini, kata Reisa, masih jauh dari harapan, karena lansia adalah kelompok pertama yang divaksinasi sejak awal tahun 2021.
“Pandemi masih ada, tidak berakhir di kota dan kabupaten kita kalau tidak berakhir di seluruh Indonesia,” tegas Reisa.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indonesia Waspadai Kasus Covid-19 yang Meningkat di Tingkat Global
