PLN UID Banten Berikan Tip Aman Gunakan Listrik di Musim Hujan, Stop Kontak Rol Jangan di Lantai
Air merupakan konduktor yang mampu menghantarkan listrik sehingga rentan menimbulkan kecelakaan.

TRIBUNBANTEN.COM - Listri adalah satu di antara aspek penting dan menjadi kebutuhan pokok untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
Namun, listrik juga memiliki potensi bahaya tinggi, terutama saat musim penghujan.
Banten sudah memasuki musim penghujan.
Air merupakan konduktor yang mampu menghantarkan listrik sehingga rentan menimbulkan kecelakaan.
Untuk itu, perlu memperhatikan keamanan instalasi listrik rumah, alat elektronik, dan aset listrik milik PLN.
Baca juga: Pendapatan PLN Naik 4,7 Persen hingga September 2021 Jadi Rp 204,65 Triliun
Senior Manager Distribusi PLN UID Banten, Putu Eka Astawa mengatakan curah hujan yang tinggi dapat berpotensi menimbulkan bahaya berupa banjir, pohon tumbang, dan bahkan longsor.
Hal-hal tersebut dapat berbahaya apabila listrik masih mengalir, apalagi bila ada korsleting listrik di rumah.
Menurut Putu, pihaknya berupaya preventif untuk tetap bersiaga jika sewaktu-waktu terdapat keadaan darurat.
“Standard operating procedure wajib dipatuhi personel PLN yang bersiaga jika terjadi banjir atau bencana lainnya," katanya.
Gardu induk pun wajib dipadamkan demi menjaga keselamatan masyarakat.
Baca juga: PLN Bantu Dongkrak Produktivitas dan Efisien, 148.290 Petani Gabung Program Electrifying Agriculture
PLN telah menyiapkan dan mengantisipasi kondisi rutin bencana dengan melakukan mitigasi.
Seperti penyediaan peralatan siaga banjir, peninggian dan pengamanan beberapa aset kelistrikan.
Pengamanan dilakukan seperti pemasangan terminasi indoor, penutupan lubang air masuk di gardu, serta penguatan dinding pagar daerah banjir/bantaran sungai.
"Selain itu, pemasangan penahan air pada pintu masuk gardu, pengecekan rutin sistem drainase, melakukan perkuatan pasokan gardu distribusi dan pengaman jalur SKTM yang menyeberangi sungai,” ucap Putu.
Dia mengimbau kepada pelanggan untuk tetap menjaga instalasi listrik di rumah saat musim penghujan.
Apalagi hujan bisa menimbulkan kebocoran atap rumah yang dapat menjadi sumber konsleting listrik.
Baca juga: Hari Listrik Nasional ke-76: PLN Terangi 75.278 Desa di Penjuru Negeri, Memutar Roda Ekonomi
Atap yang bocor dan kabel yang terkelupas akibat terlalu panas atau usia pemakaian yang terlampau lama dan juga karena digigit binatang dapat menyebabkan konsleting jika terkena air hujan.
"Yang bisa dilakukan sebagai langkah awal pencegahan adalah dengan memastikan seluruh kabel di instalasi listrik kita tidak ada yang terbuka,” ujar Putu.
Upaya-upaya pencegahan lainnya kita bisa melakukan beberapa hal berikut:
1. Jangan biarkan stop kontak atau kabel rol terletak di lantai
2. Matikan peralatan listrik dan elektronik yang dekat di lantai dengan cara mencabut kabel listrik dari stop kontak dan pindahkan ke posisi yang lebih aman.
3. Jangan memegang kabel yang terbuka atau terkelupas dengan tangan kosong.
Baca juga: PLN Salurkan Beasiswa Rp 30,4 Miliar bagi 760 Mahasiswa dan Santunan Rp 4,8 Miliar bagi 15.000 Yatim
Pastikan sumber arus sudah padam dan terbebas dari arus listrik, gunakan alat pengaman diri (APD) seperti sarung tangan karet serta sepatu yang bersol karet (safety shoes).
Bila memerlukan pertolongan terkait pengecekan instalasi bisa menghubungi pihak profesional yang telah bersertifikat untuk mengecek instalasi di dalam rumah.
4. Apabila rumah dalam kondisi kebanjiran dan posisi stop kontak sudah terendam air, pastikan MCB (Mini Circuit Breaker) di kWh meter yang berfungsi sebagai pemutus aliran listrik telah dimatikan.
Hal itu untuk memastikan tidak ada aliran listrik mengalir ke dalam rumah.
Baca juga: Mau Mengadu Gangguan Listrik atau Pemadaman? Sekarang Mudah, Cukup Lewat Aplikasi PLN Mobile
Selanjutnya, apabila rumah sudah dalam kondisi tidak banjir, pastikan terlebih dahulu kondisi instalasi listrik (stop kontak, mesin air, peralatan listrik yang terendam) dalam kondisi yang kering sebelum aliran listrik kembali dinyalakan.
Menurut Putu, hal lain yang perlu diwaspadai pada saat hujan adalah petir.
Banyak terjadi kasus kebakaran alat elektronik akibat sambaran petir.
Untuk meminimalisasi bahaya tersebut, matikan barang eletronik dan cabut kabel dari stop kontak listrik, seperti televisi, radio, dan komputer ketika terjadi petir.
Penggunaan telepon seluler juga harus kita minimalisir karena benda tersebut dapat memancarkan gelombang elektromagnetik tinggi.
"Selain itu, waspada dan jauhi peralatan yang dapat menghantarkan arus listrik seperti gagang pintu besi atau benda lain yang bersifat penghantar listrik,” ucap Putu.
Baca juga: Bergabung dengan PLN, Pendapatan EMI Ditargetkan Mencapai Lebih dari Rp 8 triliun pada 2025
PLN akan bertindak cepat mengamankan instalasi listrik dengan melakukan pemadaman listrik di saat hujan apabila kondisi yang terjadi sebagai berikut:
1. Hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan benda roboh dan mengenai jaringan listrik, contohnya pohon tumbang mengenai jaringan listrik di pinggir jalan.
2. Jaringan listrik tersambar petir (oleh karena itu pelanggan jangan berada didekat jaringan ataupun tiang listrik)
3. Lingkungan tempat tinggal warga atau kawasan gardu listrik terendam banjir
Baca juga: Srikandi PLN Salurkan Bantuan Alat Kesehatan, Bentuk Kepedulian kepada Tenaga Kesehatan Perempuan
Hal tersebut merupakan kondisi yang membuat listrik harus dipadamkan demi keselamatan warga sekitar.
Jika tidak dipadamkan akan berpotensi menimbulkan sengatan listrik yang membahayakan keselamatan warga.
Apabila pelanggan mengetahui keadaan yang membahayakan ataupun membutuhkan bantuan layanan teknik PLN, segera hubungi petugas melalui aplikasi PLN Mobile.
Petugas layanan teknik PLN siap memberikan layanan teknik 24 jam sehari, 7 hari seminggu.