Disperindag Kabupaten Tangerang Ungkap Alasan di Balik Naiknya Harga Minyak Goreng

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang mengungkapkan penyebab kenaikan harga minyak goreng curah dan kemasan.

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/MILDANIATI
Ilustrasi minyak goreng 

TRIBUNBANTEN.COM - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang mengungkapkan penyebab kenaikan harga minyak goreng curah dan kemasan.

Pedagang sembako di Pasar Gudang Tigaraksa, Suryati mengatakan harga minyak curah naik, yang tadinya Rp 13.000 per liter jadi Rp 17.000 per liter.

Dan untuk yang kemasan juga naik, yang tadinya Rp.14.000 per liter jadi Rp 17.000 per liter," ujarnya.
Sementara untuk di wilayah DKI Jakarta tercatat Rp19.350 per kilo gram.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Naik, Pedagang Gorengan di Serang Terpaksa Kurangi Pemakaian dan Naikkan Harga

Kepala Seksi Barang Kebutuhan Pokok, Barang Penting, dan Logistik pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Apit Rosadi, mengatakan kenaikan dipicu oleh tingginya harga minyak sawit mentah (CPO).

"Harga CPO naik, pasokan bahan baku berkurang, itu yang menjadi salah satu penyebab minyak (goreng,-red) curah dan kemasan naik," kata dia, di Tangerang, pada Senin (1/11/2021).

Pemerintah Kabupaten Tangerang mengarahkan kepada para pedagang untuk melakukan tertib niaga menyusul kenaikan harga minyak goreng curah dan kemasan.

Pihaknya tetap mengupayakan solusi terbaik dengan mengarahkan kepada para pedagang untuk melakukan tertib niaga.

Yaitu dengan melakukan pengawasan terhadap bahan pokok yang bebas dari bahan berbahaya dan kadaluarsa.

"Untuk pengawasan atau pembinaan kami juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Loka Pom dan juga Satpol PP untuk mengarahkan pedagang kepada tertib niaga," ujarnya.

Dia mencontohkan, seperti melakukan pengawasan terhadap bahan pokok yang bebas dari bahan berbahaya, dan juga bahan pokok yang kadaluarsa.

Menurut Apit, Pemerintah Daerah akan terus melakukan pengawasan agar kenaikan tersebut tidak menimbulkan efek yang tidak baik bagi semua pihak.

Soal kenaikan harga, memang sebagian besar bahan pokok berasal dari luar Kabupaten Tangerang.

"Kami tidak bisa mengarahkan pedagang untuk menurunkan harga, mengingat harga dari hulunya juga sudah naik," ucap Apit.

Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni), Bernard Riedo mengungkapkan, melambungnya harga minyak goreng dipengaruhi meningkatnya harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil/CPO di pasar internasional.

Sejalan dengan naiknya harga bahan baku tersebut, maka melonjaknya harga minyak goreng tak bisa terhindarkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved