Lebih dari 1.000.000 REC per Tahun dari PLTP Lahendong-PLTA Bakaru Tersedia pada November 2021

Tanggapan positif dari sektor industri ini menjadi respons positif terhadap upaya transisi energi ke energi baru terbarukan (EBT) oleh PLN.

dokumentasi PLN
President Director Air Liquide Indonesia Marloes Moerman dan General Manager PLN Banten Sandika Aflianto menandatangani perjanjian jual-beli sertifikat energi terbarukan. 

Saat ini, total kapasitas pembangkit listrik EBT PLN telah mencapai 7,936 MW.

Setelah sukses menginisiasi proyek awal melalui PLTP Kamojang, REC dari PLTP Lahendong dan PLTA Bakaru juga akan tersedia pada November 2021.

Kedua pembangkit EBT ini akan menghasilkan lebih dari 1.000.000 REC per tahun untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan pelanggan perusahaan dan ritel di Indonesia.

"Tentunya di masa depan kami akan memasukkan lebih banyak pembangkit listrik EBT untuk memenuhi permintaan REC kami," kata Bob.

Baca juga: Transisi Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN: Perlu Standardisasi, Bisa Mengakselerasi Konversi

Untuk memastikan bahwa setiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional, PLN bekerja sama dengan APX Inc, penyedia sistem pelacakan dari Amerika Serikat yang diakui secara internasional.

Marloes Moerman mengapresiasi komitmen PLN dalam memberikan pilihan kepada industri untuk mendapatkan akses ke energi terbarukan. 

"Terima kasih atas kerja sama ini karena Air Liquide Indonesia mampu mendukung dan membantu pelanggan dengan lebih baik untuk mengurangi environmental footprint melalui penggunaan produk rendah karbon,” ujarnya.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved