Virus Corona
6 Fakta Varian Covid-19 Omicron dari WHO, Ada Kemungkinan Penyintas Bisa Terinfeksi Lagi
Peneliti di seluruh dunia sedang meneliti agar lebih memahami seluk beluk Omicron, varian baru Covid-19.
TRIBUNBANTEN.COM - Peneliti di seluruh dunia sedang meneliti agar lebih memahami seluk beluk Omicron, varian baru Covid-19.
Pada 26 November 2021, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Omicron sebagai varian of concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian.
Mengutip covid19.go.id, Rabu (1/12/2021), penetapan itu berdasarkan bukti yang diberikan kepada TAG-VE, Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya.
TAG-VE adalah the advice of WHO’s Technical Advisory Group on Virus Evolution atau Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus.
Baca juga: Imbau Masyarakat Tak Panik Terkait Varian Omicron, Luhut: Pemerintah Perketat Pintu Masuk Negara
"Misalnya seberapa muda menyebar atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya".
Demikian penjelasan WHO yang diperbaharui pada Minggu (28/11/2021).
Saat ini, WHO memberikan pemaparan mengenai beberapa poin-poin penting terkait varian Omicron, yakni:
1. Penularan
WHO menyatakan hingga saat ini belum jelas apakah Omicron lebih menular, misalnya, lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta.
“Jumlah orang yang di tes positif telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terkena varian ini, tetapi studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya,” kata WHO.
2. Tingkat keparahan penyakit
Baca juga: Kota Tangerang Optimis Capai Target Vaksinasi Covid-19 di Akhir Tahun
WHO menjelaskan belum dapat disimpulkan secara pasti apakah infeksi Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi dengan varian lain, termasuk Delta.
Berdasarkan data awal menunjukkan ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan.
Namun, hal ini mungkin terjadi karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron.
Hingga saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.