7 Fakta Erupsi Gunung Semeru: Ada Warga Tertimbun Sulit Dievakuasi, Lumajang Gelap Gulita
Pada Sabtu (4/12/2021) sore, Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi. Dampak erupsi itu mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan materi.
Puluhan korban itu dapat dievakuasi dan dirawat di 2 rumah sakit, yakni di RSUD Malang sebanyak 28 orang dan RS Bhayangkara sebanyak 17 orang.
"Diperkirakan ada beberapa warga tertimbun tapi sulit dievakuasi karena kondisi gelap dan cuaca tidak mendukung," ujar dia.
Sementara itu, sebanyak 10 orang penambang pasir di wilayah Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan hilang saat Gunung Semeru mengalami erupsi.
Delapan orang di antaranya diduga terjebak di kantor perusahaan tambang pasir di sekitar Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Sabtu sore mereka disebut sempat mengirim video untuk meminta pertolongan.
"Sebanyak 10 masih dicari. 8 orang diduga terjebak di kantor perusahaan tambang di Kampung Renteng," kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar saat konferensi pers virtual Sabtu malam.
Sampai Sabtu malam, pihaknya tidak dapat menghubungi telepon seluler ke-8 orang tersebut.
Tim BPBD juga belum berhasil sampai ke lokasi karena derasnya abu panas.
6. Puluhan rumah ambruk, listrik padam
Sebanyak 30 rumah di sekitar jalur aliran lahar Gunung Semeru yang ada di Kecamatan Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, ambruk.
Demikian disampaikan Jurnalis KompasTV, Abdul Rohman yang ada di lokasi kejadian.
Sejak erupsi terjadi, kata dia, listrik di sekitar lokasi kejadian juga tidak berfungsi atau padam.
Kondisi di Lumajang Jawa Timur juga masih gerimis.
Sementara untuk warga sedang mengungsi di tempat pengungsian, seperti masjid, sekolah dan tempat-tempat lain yang aman.
7. Sejumlah kecamatan di Lumajang dan Malang terdampak
Sampai saat ini, terdapat 8 desa di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terdampak semburan awan panas dari Gunung Semeru.