7 Fakta Erupsi Gunung Semeru: Ada Warga Tertimbun Sulit Dievakuasi, Lumajang Gelap Gulita
Pada Sabtu (4/12/2021) sore, Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi. Dampak erupsi itu mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan materi.
TRIBUNBANTEN.COM - Pada Sabtu (4/12/2021) sore, Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi.
Dampak erupsi itu mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan materi.
Dua wilayah di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Malang dan Lumajang terdampak erupsi.
Bahkan, wilayah Lumajang gelap gulita karena mati listrik.
Selama erupsi, Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.
Baca juga: 5 Fakta Semeru yang Hari ini Meletus: Gunung Tertinggi di Pulau Jawa, Memiliki Puncak Mahameru
Berikut fakta-fakta erupsi Gunung Semeru seperti dilansir dari Kompas.com (Group TribunBanten.com):
1. Luncurkan awan panas 11 kilometer
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi menuturkan, gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas guguran (APG).
Aliran awan panas itu sampai di wilayah Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
Awan panas itu menciptakan awan yang membumbung. Awan yang membumbung itu akibat pertemuan aliran awan panas dan air hujan.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani mengatakan, jarak luncur awan panas guguran itu mencapai hingga 11 kilometer mengarah ke Curah Kobokan.
"Jarak luncur sekitar 11 kilometer," katanya melalui pesan singkat.
2. Status Semeru level 2 waspada
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi menuturkan, sementara ini, Gunung Semeru berstatus level 2 waspada.
"Untuk sementara waspada level 2," kata dia.