Korban Meninggal Erupsi Gunung Merapi Bertambah Menjadi 40 Orang, 22 Jasad Belum Teridentifikasi

BNBP mencatat jumlah korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur terus bertambah hingga Rabu (8/12/2021) malam.

Tribunnews.com
Sejumlah warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) 

Hal tersebut diungkap oleh salah seorang pengungsi asal Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Pengungsi yang diketahui bernama Lasimin ini menceritakan situasi saat terjadinya erupsi Gunung Semeru.

Sebagaimana diketahui, lokasi tempat tinggal Lasimin merupakan salah satu wilayah yang terdampak parah akibat erupsi gunung berapi ini.

Lasimin menyebut, kabut dari awan panas hasil erupsi sempat membuat jarak penglihatan warga berkurang.

banyaknya korban jiwa bermula karena mereka tidak bisa melihat lokasi sekitar.

"Kabut datang, itu tidak kelihatan (membuat jarak penglihatan berkurang)."

"Orang-orang itu tidak bisa melihat dengan jelas, sehingga para korban berjatuhan karena orang tidak bisa melihat sekitar."

"Itu langsung lahar panas (yang turun ke pemukiaman warga), bukan lahar dingin itu, tapi lava panas," jelas Lasimin.

Baca juga: Cerita di Balik Ibu & Anak Korban Erupsi Gunung Semeru Ditemukan Tewas Berpelukan

Sehingga, warga yang panik lantas berhamburan ke luar rumah dan berlarian menyelamatkan diri.

Dengan konsidi terbatasnya jarak pandang, Lasimin pun berlari mengungsikan diri ke rumah sanak saudaranya.

Warga Gunung Semeru, Lasimin Beri Kesaksian
Warga Gunung Semeru, Lasimin Beri Kesaksian. Saat erpsi terjadi warga dikabarkan panik lantaran jarak penglihatannya terbatas akibat tertutup awan panas dan abu hasil erupsi. (Tangkap Layar Kompas Tv)

Bersama istrinya, Lasimin pergi ke rumah saudaranya yang berada di dataran lebih tinggi, yakni di Dusun Kebon Agung.

Sementara anak-anaknya telah diungsikan ke tempat yang lebih jauh dan dirasa lebih aman untuk mereka.

Kini, kata Lasimin, rumah saudaranya yang berada di Kebon Agung sudah tidak aman lagi.

Lasimin lantas memutuskan untuk berada di posko pengungsian.

"Saya pergi (ke posko pengungsian) sendiri, tanpa petugas, saya naik motor sama istri saya. Anak-anak dari hari Minggu (5/12/2021) sudah saya ungsikan ke tempat saudara yang rumahnya jauh," kata Lasimin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved